Pemanfaatan Asap Cair Kayu Karet dan Tempurung Kelapa untuk Penanganan Polusi Udara pada Lump

Abstract
Description
Sebagian besar petani karet di Indonesia membuat bokar masih menggunakan koagulan yang dapat merusak mutu karet seperti pupukTSP, tawas, dan sejenisnya. Koagulan tersebut bersifat asam tetapi tidak mempunyai sifat antibakteri dan antioksidan sehingga bokaryang dihasilkan bermutu rendah dan berbau busuk. Penelitian dilaksanakan di perkebunan karet rakyat di Jawa Barat dari bulan Meisampai November 2012. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair kayu karet dan tempurung kelapaterhadap pengurangan polusi udara pada lump. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok, dengan delapan perlakuan, diulangempat kali. Parameter yang dianalisis pada asap cair meliputi pH, kandungan total phenol, kandungan total asam, dan komponensenyawa penyusun asap cair. Pada lump yang diamati adalah pH penggumpalan, uji organoleptik bau, kandungan NH3 dan kadar karetkering (KKK). Hasil penelitian menunjukkan asap cair kayu karet mempunyai kandungan total asam yang lebih tinggi daripada asapcair tempurung kelapa, tetapi mempunyai kandungan senyawa phenol yang lebih rendah daripada asap cair tempurung kelapa. Sebagaikoagulan, asap cair kayu karet 15% dan asap cair tempurung kelapa 10% menghasilkan mutu lump yang baik dengan gumpalansempurna tidak berbau busuk dan mempunyai KKK kategori mutu 1, yang memenuhi spesifikasi persyaratan mutu SNI 06-2047-2002. Kualitas lump yang dihasilkan lebih baik daripada penggunaan asam format (koagulan rekomendasi), terutama dalam menanganipolusi udara pada lump. Dengan demikian, asap cair kayu karet maupun asap cair tempurung kelapa merupakan koagulan ramahlingkungan.Kata Kunci: Kayu karet, tempurung kelapa, asap cair, lump, ramah lingkunganMost of rubber farmers in Indonesia make lumps on which some coagulants such as TSP fertilizer, alum and others are often used. These coagulant areacidic but they do not have antibacterial and antioxidant properties. As a result, the lumps yielded or produced were low in grade and foul smelling. Astudy was carried out in smallholder rubber plantations in West Java Province from May to November 2012. The purpose of this study was todetermine the effects of the concentration of rubber wood liquid smoke and coconut shells liquid smoke to reduce air pollution on the lumps. The designused a randomized block with eight treatments and four replicates. The parameters analyzed of the liquid smokes include pH, total phenol content,total acid content, and the components of compounds contained in the liquid smokes, while those of the lumps include pH clotting, odor organoleptictest, NH3 content and dry rubber content (DRC). The results showed that the rubber wood liquid smoke has a total acid content higher than thecoconut shell liquid smoke, but its phenol content is lower than that of coconut shell liquid smoke. As coagulants, the rubber wood liquid smoke of15% and coconut shell liquid smoke of 10% produce a good quality of lumps with perfect clots, does not produce bad smell and has DRC categoryquality 1. It meets the specifications of SNI 06-2047-2002 quality requirements. The use of rubber wood liquid smoke and coconut shell liquidsmoke in lump processing yields better quality than that of formic acid (coagulant recommended), especially in reducing of air pollution of lumps.Thus, rubber wood liquid smoke and coconut shell liquid smoke uses is environmentally friendly coagulant.
Keywords
Citation