Validasi Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) pada Padi Sawah Pasang Surut Tipe Luapan A dan B di Kalimantan Barat

Abstract
Description
Abstrak. Balai Penelitian Tanah Bogor telah menciptakan alat untuk menentukan kebutuhan pupuk tanaman padi di lahan rawa yaitu Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR). Namun demikian PUTR yang relatif baru ini perlu diuji akurasinya di beberapa wilayah seperti di Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan di sentra produksi padi sawah pasang surut tipe luapan A dan B pada bulan Januari sampai dengan Desember 2012. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang 5 kali dengan perlakuan dosis pupuk: (1) takaran pemupukan setengah rekomendasi PUTR, (2) satu rekomendasi PUTR, (3) satu setengah rekomendasi PUTR, (4) berdasarkan rekomendasi setempat, (5) rekomendasi hasil analisis tanah di laboratorium, dan (6) kontrol lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekomendasi PUTR (90 kg ha-1 N, 18 kg ha-1 P2O5, dan 90 kg ha-1 K2O) cukup akurat untuk digunakan sebagai acuan rekomendasi pemupukan tanaman padi di lahan sawah pasang surut. Rekomendasi tersebut dapat menghasilkan gabah kering giling sebesar 5,8 t ha-1 pada tipe luapan A atau meningkat 41,5%, sedangkan untuk tipe luapan B sebesar 6,9 t ha-1 atau meningkat 53,3% dibandingkan dengan hasil gabah kering giling berdasarkan rekomendasi pemupukan setempat (82,5 kg ha-1 N, 15 kg ha-1 P2O5, dan 15 kg ha-1 K2O) yang hanya menghasilkan 4,1 t ha-1 dan 4,5 t ha-1. Dengan demikian PUTR tersebut dapat direkomendasikan sebagai alat menentukan kebutuhan pupuk tanaman padi di lahan sawah pasang surut tipe luapan A dan B di Kalimantan Barat. Abstract. Soil Research Institute Bogor has developed a new kit for determining fertilizer needs named Swampland Soil Test Kit (PUTR). However, this relatively new PUTR need to be assessed for its accuracy in some areas of West Kalimantan. This research was conducted in lowland rice production centers categorized as tidal swamp rice of inundation types A and B in January to December 2012. The experimental design used was a randomized block design (RBD) with five replications. Treatments of fertilizer rates included: (1) one-half the dose of PUTR recommendations, (2) full dose of PUTR recommendation, (3) one and a half of PUTR recommendation, (4) based on local recommendation, (5) based on conventional laboratory soil analysis and (6) complete control. The findings showed that the recommendations of PUTR (90 kg N ha-1, 18 kg P2O5 ha-1 and 90 kg K2O) gave a satisfactory accuracy to be used as a reference for fertilizer recommendation for tidal ricefield. This recommendations resulted in 5.8 t ha-1 from A type tidal ricefield or an increase of 41.5%, whereas for B type tidal ricefiled it resulted in 6.9 t ha-1 dry grain weight or an increase of 53.3% compared to rice yield of the local recommendation treatment (82.5 kg N ha-1, 15 kg P2O5 ha-1, dan 15 kg K2O ha-1) that was only 4.1 t ha-1 and 4.5 t ha-1 for the two respective tidal swamp types. Thus the PUTR can be recommended as a reliable kit for determining fertilizer requirement for A and B types tidal ricefield in West Kalimantan.
Keywords
Citation