Biophysical and Economic Evaluation of Hedgerow Intercropping Using SCUAF in Lampung, Indonesia

Abstract
Description
IndonesianStudi ini mengungkap dampak jangka panjang (20 tahun) tiga sistem usaha tani dengan menggunakan pendekatan model bioekonomik, yang disebut Model Soil Change Under Agro Forestry (SCUAF). Teknik konservasi introduksi usaha tani tanaman lorong Flemingia dibandingkan dengan dua jenis sistem usaha tani tradisional yaitu perladangan berpindah dengan masa bera tiga tahun dan sistem usaha tani tanaman pangan sepanjang tahun. Tingkat erosi dan kesuburan lahan menurun secara drastis pada sistem usaha tani tradisional, khususnya pada sistem usaha tani tanaman pangan sepanjang tahun. Dalam 20 tahun, sistem usaha tani tradisional ini kehilangan volume lahan hampir 20 kali, dan unsur hara (soil nutrient) mendekati tiga kali lebih besar dibandingkan dengan teknologi konservasi tanaman lorong. Produktivitas tanaman menurun pada ketiga sistem usaha tani, tetapi penurunan cukup tajam (81%) terdapat pada sistem usaha tani tanaman pangan sepanjang tahun dan hanya 30 persen pada sistem usaha tani tanaman lorong. Sistem perladangan berpindah memiliki Net Precent Value (NPV) paling rendah. Dalam jangka panjang, teknologi konservasi tanaman lorong mampu memberikan keuntungan finansial yang tertinggi dan dapat menjamin keberlanjutan usaha tani. Namun demikian, teknologi introduksi ini membutuhkan dukungan modal yang relatif besar pada tahap awal, sehingga dalam implementasinya perlu didukung dengan kebijaksanaan perkreditan di samping kepastian status penguasaan lahan.EnglishThis study reveals long term (20 years) impact of three farming systems using an approach of bio-economic model called Soil Change Under Agro Forestry (SCUAF). An introduced conservation technique of Flemingia inter-cropping system was compared to two traditional farming systems i.e. shifting cultivation with three years fallow and a long year food crop farming system. Soil erosion rate and land fertility decreased drastically on land used for traditional farming system especially for that of the long year food crop farming system. In 20 years, the traditional farming system lost soil volume almost 20 times and soil nutrient for almost three times compared to that of hedgerow inter-cropping farming system technique. Plant productivity for all techniques decreased, however, the long year food crop farming system experienced the most (81 %) compared to hedgerow inter-cropping using SCUAF (30% ). Net Present Value (NPV) for shifting cultivation was the lowest. In a long term, the hedgerow inter-cropping using SCUAF gives the highest financial profit and assures farming sustainability. However, this introduced technology requires relatively high capital support at the initiation phase so that it needs PRIVATE credit policy support besides land holding status certainty.
Keywords
Citation