PENGUATAN ASPEK KELEMBAGAAN MENDUKUNG PERCEPATAN PERKEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI POTONG - KELAPA SAWIT DI KECAMATAN HULU KUANTAN KABUPATEN KUANSING PROVINSI RIAU

No Thumbnail Available
Date
2018-03-27
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Description
ABSTRACT             Inline with an advance of  palm oil waste management into feed, it is a high possibility to integrate cattle farming into smallholder palm oil plantation. The activity will involv several stakeholders including government and also non government institutions with specific role facing a complex institution interaction. This condition indicated the need of field assessment to measure contibution weight of each stakeholder to a chieve harmony interaction among involved institutions to support developement of cattle farming. For this reason, field assessment on strengthening of instituion aspects has been done in Hulu Kuantan sub districts of Kuansing regency following an analytical hierarchy process approach in 2014. Primery data were collected while conducting focus group discussion (FGD) to 20 respondens (representing of farmers, head of farmers group, head of association of of farmers groups, researchers, and extentionist of Riau Assessment Institute for Agriculture Technolgy, Local animal husbandry services, local animal husbandry and health extentionists of Kuansing Regency), following purposive sampling method. Secondary data including management aspects of cattle farming were collected from the related institutions. The collected data were analyzed using Criterium Decission Plus (CDP) soft ware. The assessment showed that at factor level, working capital had the important role with contribution weight of 34.50%, while at actor level farmer group became important role with contribution weight of 25.50%. Increasing of farmer’s income became main goal with contribution weight of 38.60%. Based the interaction among level from actor-goal, the best management of cattle farming was conducted by farmer group with contribution weight of 38.00%.AHP, CDP ABSTRAK             Seiring dengan kemajuan teknologi pengelolaan limbah kelapa sawit menjadi pakan ternak,terbuka peluang yang besar untuk mengintegrasikan usaha ternak sapi potong ke dalam perkebunan kelapa sawit plasma. Usaha tersebut melibatkan banyak pihak baik dari lembaga pemerintah maupun non pemerintah dengan peran yang spesifik sehingga menimbulkan interaksi kelembagaan yang komplek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi bobot masing-masing pihak untuk mencapai interaksi kelembagaan yang harmonis mendukung perkembangan usaha ternak sapi potong. Kajian dilakukan di Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuansing selama tahun 2014 dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Data primer diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan 20 responden yang dipilih secara sengaja (purposive random sampling) mewakili petani, ketua Kelompok Tani, ketua Gabungan Kelompok Tani, peneliti dan pengkaji BPTP Provinsi Riau, UPTD peternakan Kabupaten Kuansing, Penyuluh Peternakan Lapang, dan petugas kesehatan hewan. Data sekunder meliputi aspek pengelolaan budidaya ternak sapi potong diperoleh dari instansi terkait, kelompok tani, dan instansi terkait lainnya. Data dianalisis dengan perangkat lunak Criterium Decission Plus (CDP). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pada level faktor, modal kerja memegang peranan dominan dengan bobot sebesar 34,50% dan Kelompok Tani (Poktan) memegang peranan paling penting pada level aktor dengan bobot sebesar 25,50%. Peningkatan pendapatan petani menjadi tujuan utama dalam pengembangan usaha ternak sapi potong dengan bobot sebesar 38,60%. Berdasarkan interaksi dari level faktor sampai tujuan, pengelolaan usaha ternak sapi potong yang paling berpeluang untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan adalah pengelolaan oleh petani dengan membentuk Kelompok Tani dengan bobot sebesar 38,00%. sapi potong, AHP, CDP
Keywords
Citation