Identifikasi Faktor-Faktor yang Kondusif untuk Merintis Pengelolaan Irigasi di Tingkat Tertier yang lebih Produktif dan Berkelanjutan

Abstract
Description
EnglishIrrigation water scarcity has been a pressing problem in agricultural production and the problem will be intensifying in the future. As consequence, efforts to enhance agricultural production and farmers' income will be affected. Therefore, a more productive and sustainable irrigation management alternatives for agricultural production should be developed. This study aims to identify conducive factors in initiating a more productive and sustainable irrigation management, especially at tertiary level. The study was conducted at technical irrigation area of Brantas River Basin, East Java on October – December 2000 and February – May 2001 which is updated using the data of survey conducted in February 2006. Using ordered logit model, it was identified that conducive factors in initiating the more productive and sustainable irrigation management at tertiary level were: larger land holding area, more favorable supply of irrigation water, higher quality of land holding, more significant contribution of farm income, better performance of Water User’s Association, and the availability of household labor for farming. Negative factor was fragmented land holding. IndonesianTerkait dengan perubahan iklim, peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani akan semakin terkendala oleh kelangkaan air irigasi. Oleh karena itu, irigasi harus dikelola secara lebih produktif dan berkelanjutan. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang kondusif untuk merintis sistem pengelolaan seperti itu, terutama di tingkat tertier. Penelitian dilakukan di wilayah pesawahan irigasi teknis Daerah Aliran Sungai Brantas, Jawa Timur pada bulan Oktober – Desember 2000 dan Februari – Mei 2001 yang kemudian diperbaharui datanya pada survei yang dilaksanakan pada bulan Februari 2006. Dengan pendekatan ordered logit, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang kondusif untuk merintis pengelolaan irigasi yang lebih produktif dan berkelanjutan adalah jika sawah garapan per petani lebih luas, kondisi pasokan air irigasi lebih mudah diatur, rata-rata kualitas lahan garapan lebih baik, peran usahatani lahan sawah dalam ekonomi rumah tangga petani dominan, kinerja pengurus HIPPA lebih baik, dan tenaga kerja rumah tangga untuk usahatani lebih tersedia. Faktor yang tidak mendukung adalah fragmentasi garapan.
Keywords
Citation