PEMANFAATAN FESES SAPI UNTUK PAKAN ITIK BALI JANTAN

Abstract
Description
ABSTRACTUtilization of Cattle Feces for Bali Male Ducklig Feed.  One of the issues in duck farming is the high cost of feed. On the other hand, cattle feces has a potencial as a cheap feed source. The research was conducted to determine the utilization of cattle feses for Bali male duckling feed. Three hundred of one day old male ducklings were used in this research for 8 weeks. This study was arranged in a completely randomized design with four treatments and five replications. Treatments were P0 (feed without cow feces) and feed with fermented cow feces on the level of 10% (P1), 20% (P2), and 30% (P3). Parameters of growth, mortality, feed consumption, Feed Convertion Ratio (FCR), and physical body composition were observed. The results indicated that the use of fermented cow feces in duck feed up to level of 20% (P2) had the same growth and mortality rate as conventional diet. However it could increase the percentage of carcass of P2 66.65% was significantly higher than P0 which is equal to 64.33%. The utilization of fermented cow feces at a level of 10% (P1) was benefit economically. This study suggests that use of fermented cow feces up to level 20% in the diet of Bali drakes gives the benefit economically and health safety. Key words: Cattle feces, duck, feed ABSTRAK Salah satu masalah dalam pengembangan itik potong adalah mahalnya biaya pakan. Di sisi lain terdapat produksi limbah berupa kotoran sapi yang murah dan berpotensi sebagai sumber pakan. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui komposisi kotoran sapi terfermentasi yang optimal pada pakan itik Bali jantan. Penelitian dilakukan selama 8 minggu dengan menggunakan 300 ekor itik umur 1 hari. Penelitian menggunakan Rancakan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah ransum tanpa feses sapi (P0) dan ransum yang mengandung feses sapi terfermentasi masing-masing dengan level 10% (P1), 20% (P2), dan 30% (P3). Parameter yang diamati meliputi: pertumbuhan, mortalitas, konsumsi pakan, Feed Convertion Ratio (FCR), dan komposisi bagian tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa itik yang mendapat feses sapi terfermentasi hingga level 20% (P2) memiliki pertumbuhan dan mortalitas yang tidak berbeda nyata dengan ransum konvensional. Bahkan dapat meningkatkan persentase karkas pada P2 yakni sebesar 66,65% nyata lebih tinggi daripada P0 yakni sebesar 64,33%. Secara ekonomis penggunaan feses sapi sebanyak 10% dalam ransum (P1) paling menguntungkan dibanding perlakuan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan feses sapi terfermentasi hingga 20% dalam ransum secara ekonomis menguntungkan dan aman dari aspek kesehatan ternak. Kata kunci: Kotoran sapi, itik, pakan
Keywords
Citation