PENGGUNAAN BIOPESTISIDA PERSADA DAN PESTISIDA NABATI DALAM UJI ADAPTASI PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU PISANG DI PROVINSI BALI

Abstract
Description
The purpose of this adaptive research was to study the effect of combination treatments of “persada”biopesticide and botanical pesticide (plants extract) to the increase attack of wilt disease and its effect on bananasgrowth and yield. The research was conducted at Delod Berawah and Penyaringan village, Mendoyo sub-district,Jembrana district, Bali on Januari 2000 to December 2001. Randomized block design was applied with fivereplications during research at 2000 and four replications at 2001. Banana “kepok”seed age 2-3 months was plantedwith its planting holed size and distance 50 cm x 50 cm x 50 cm and 2 m x 2 m respectively. In 2000, dosages offertilizer per plant per year were 1,2 kg NPK and 2 kg of casting, followed by treatment of 0,50 kg “persada”biopesticide/plant/year. The treatment of 1 lt/plant of botanical pesticide with 5 percent (w/v) concentration was givenat one and two months after initial planting. In 2001, dosages of fertilizer per plant per year were 1,2 kg ZA, 0,45 kgTSP, 0,50 kg KCl and 2 kg casting, followed by treatment of 0,50 kg “persada”biopesticide/plant/year. The treatmentof 1 lt/plant of botanical pesticide with 5 percen (w/v) concentration was given at the age of 0 month, 2 months, 4months, 6 months and 8 months after initial planting respectively. The result showed that application of 0,50 kg/plantof “persada”biopesticide with or without botanical pesticide was able to control bananas wilt disease developmentabout 26-50 percent. It is suggested that when farmers planted susceptible bananas like “kepok”variety at endemicwilt disease area, they should apply biopesticide such as “persada”biopesticide and botanical pesticide followed byother treatments, i.e. application of good fertilizer, sanitation and good watering. Average net return received byfarmers from “kepok”banana planting at endemic wilt disease area through application of “persada”biopesticide andbotanical pesticide within 0,05 ha was Rp. 1.249.600. The farmer will loss about Rp. 501.280 when planted banana“kepok”at endemic wilt disease area without “persada”biopesticide and botanical pesticide treatment.Key words : plant diseases, “persada” biopesticide, botanical pesticidePenelitian adaptasi bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi perlakuan biopestisida persada danpestisida nabati terhadap perkembangan intensitas serangan penyakit layu serta pengaruhnya terhadap pertumbuhandan hasil tanaman pisang. Penelitian dilaksanakan di Desa Delod Berawah dan Desa Penyaringan, kecamatanMendoyo, kabupaten Jembrana Propinsi Bali dari bulan Januari sampai Desember pada tahun 2000 dan 2001.Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak kelompok dengan lima kali ulangan pada pengujian 2000 danempat kali ulangan pada pengujian tahun 2001. Bibit pisang “kepok”berumur 2-3 bulan ditanam dalam lubang tanamberukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan jarak tanam 2 m x 2 m. Pada pengujian 2000, pemupukan dengan dosis 1,2kg NPK dan 2 kg kascing/pohon/ tahun, diikuti dengan pemberian perlakuan biopestisida persada 0,5 kg/pohon/tahun.Perlakuan pestisida nabati 1 lt/pohon dengan konsentrasi 5 persen diberikan pada 1 bulan setelah tanam (BST) dan 2BST. Pada pengujian tahun 2001 pemupukan dengan dosis 1,2 kg ZA, 0,45 TSP, 0,50 KCL dan 2 kgkascing/pohon/tahun, diikuti dengan pemberian perlakuan biopestisida persada 0,5 kg/pohon/tahun. Perlakuanpestisida nabati 1 lt/pohon dengan konsentrasi 5 persen diberikan pada 0 BST, 2 BST, 4 BST, 6 BST, dan 8 BST.Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan biopestisida persada sebanyak 0,50 kg/pohon/tahun dengan atautanpa perlakuan pestisida nabati cukup efektif mengendalikan penyakit layu pisang dengan penekanan penurunanpenyakit hingga 26-50 persen. Bila harus menanam pisang peka seperti kepok di daerah endemis penyakit layu,406Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol. 8, No.3, Nopember 2005 : 405-416penggunaan biopestisida persada dan pestisida nabati dalam usahatani pisang sebaiknya diikuti dengan perlakuanlainnya yaitu budidaya tanaman sehat seperti pemupukan, pengendalian gulma dan pengairan yang baik. Keuntunganbersih yang diperoleh petani dari usahatani pisang kepok di daerah endemis penyakit layu dengan perlakuanbiopestisida persada dan pestisida nabati dalam areal seluas 5 are sebesar Rp 1.249.600,-. Petani akan mengalamikerugian sekitar Rp 501.280,- bila mengusahakan pisang kepok di daerah endemis penyakit layu tanpa perlakuanbiopestisida persada dan pestisida nabati.Kata kunci : penyakit tanaman, biopestisida persada, pestisida nabati
Keywords
Citation