USAHATANI PADI BERBASIS AGRIBISNIS DI SENTRA PRODUKSI KABUPATEN BANGGAI, SULAWESI TENGAH

Abstract
Description
Banggai District is one of rice producing centers in Central Sulawesi pointed toward the agribusiness baserice producing center in the Batui Integrated Economic Development Zone (Kapet). Share of agriculture sector inGRDP of Banggai district was 52.03 percent or higher than that in South Sulawesi GRDP (43.37%). However,agricultural resources in Banggai district have not been exploited optimally. Rice agribusiness system is expected toutilize resources integrally from input provision to marketing. The study is aimed at : (1) to get data and informationof rice farming agribusiness-oriented rice farming, (2) to understand roles of each sub system in agribusiness system,and (3) to assess effectiveness of rice policy on rice farmers’ income in Banggai district. PRA and survey methodswere implemented to collect primary data from farmers and traders, while secondary data were collected from relatedgovernment institutes. Data were analyzed using descriptive method and input-output analysis of farming system. Thestudy showed that (1) rice farming had both comparative and competitive advantages and was possible to become apotential commodity in Batui Kapet, (2) each subsystem of agribusiness system played important role, and (3) ricepolicy was effective as shown by strong price correlation between those of farm gate and traders or the farmers hadstrong bargaining position. To support agribusiness-base rice farming, it needs to enhance total agriculturalmachineries, such as tractors, threshers, and rice milling units (RMUs), managed by private sector through soft credit.Key words : rice, rice farming, agribusiness Kabupaten Banggai adalah salah satu wilayah penghasil padi di Sulawesi Tengah yang diarahkan menjadipusat produksi padi berbasis agribisnis dalam suatu Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Batui.Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB kabupaten Banggai (52,03 %) lebih besar dibanding provinsi SulawesiTengah (43,37 %). Namun, potensi sumberdaya pertanian di Kabupaten Banggai belum dimanfaatkan secara optimal.Sistem agribisnis padi diharapkan dapat mengubah pemanfaatan sumberdaya secara parsial menjadi terpadu mulai daripenyiapan sarana produksi sampai dengan pemasaran hasil. Tujuan pengkajian ini adalah untuk: (1) mendapatkandata dan informasi usahatani padi berbasis agribisnis, (2) mengetahui peran setiap subsistem dalam sistem agribisnis,(3) mengetahui efektivitas kebijakan perberasan terhadap pendapatan petani di Kabupaten Banggai. PRA dan Survaidilakukan selama empat tahun untuk mengumpulkan data primer dari petani dan pedagang responden, sedangkan datasekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisis data menggunakan cara deskriptif dan analisis input-outputusahatani. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa: (1) usahatani padi memiliki keunggulan komparatif dan kompetitifsehingga dapat menjadi komoditas unggulan di KAPET Batui, (2) peran setiap subsistem dalam sistem agribisniscukup baik, dan (3) kebijakan perberasan cukup efektif untuk meningkatkan pendapatan petani karena korelasi hargadi tingkat petani dengan harga di tingkat pengecer/konsumen dan posisi tawar petani cukup kuat. Implikasi kebijakanyang diperlukan di masa datang pada lokasi ini untuk mendukung usahatani padi berbasis agribisnis adalahmeningkatkan jumlah peralatan dan mesin pertanian untuk usahatani padi seperti traktor, alat perontok (thresher), danpenggilingan gabah atau rice milling unit (RMU) yang dikelola oleh swasta yang mendapat pinjaman atau kreditlunak.Kata kunci: padi, usahatani padi, agribisnis
Keywords
Citation