PENGKAJIAN USAHATANI PADI VARIETAS UNGGUL BARU MELALUI PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROVINSI JAMBI

No Thumbnail Available
Date
2009-11-13
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Description
Assessment on Paddy Farm Operations Using New Superior Varieties and ICM Approach in IrrigatedRice Fields in Jambi Province. Paddy is an important food crop commodity in Jambi Province so that thiscommodity becomes the priority in supporting the agriculture program in Tanjung Jabung Barat Regency. Thepaddy harvested area in 2007 was 17,272 ha with the total production of 62,842 tons. However, the productivityis still relatively low ( an average of 3,64 t/ha) compared to the study result executed by Jambi AIAT obtaining6 - 7 t/ha dried shelled rice (DSR) from new superior varieties. One of the causes of the low rice productivityin lowland is the usage of the same variety at a particular region for a long period of time, so that it is unableto produce higher yield as the genetic ability is limited. Therefore, new superior varieties (NSV) are needed toreplace the old superior varieties that have experienced lower productivity. The purpose of this study was to findout the productivity of paddy new superior varieties implementing integrated crop management (ICM) approach inirrigated rice fields in Tanjung Jabung Barat Regency in Jambi Province. The study activities utilizing new superiorpaddy varieties and implementing ICM approach in irrigated rice field were carried out in Sri Agung Village ofTungkal Ulu Sub-district of Tanjung Jabung Barat Regency in Jambi Province during the 2006/2007 plantingseason. The implementations of technology with ICM approach are: the utilizations of improved seeds, youngseed age, legowo planting system, organic materials, Urea fertilization by using Leaf Color Chart (LCC)) and pestmanagement. The study results indicate that Ciherang, Mekongga, and Tukan Balian varieties produced 5.35 t/ha,5.19 t/ha and 4.83 t/ha DSR respectively, while the yields from non ICM approach for Ciherang, Mekongga andTukad Balian varieties were 3.50 t/ha, 3.41 t/ha and 3.25 t/ha DSR respectively. From the analysis results on ricefarming operations implementing ICM approach, Ciherang, Mekongga and Tukad Balian varieties each providedRp.4,770,000 (R/C 1.80), Rp.4,486,000 (R/C 1.76), and Rp.3,832,572 (R/C 1.66) profits, while those from nonICM approach for the same varieties, Ciherang, Mekongga and Tukad Balian, provided Rp.2,790,715 (R/C 1.66),Rp.2,629,286 (R/C 1.63) and Rp.2,342,143 (R/C 1.56) respectively. The study results show that the introduction ofpaddy technology packages with ICM approach in Jambi Province can increase productivity around 1.5 - 2 t/ha DSR.Key words : Paddy, integrated crop management (ICM), Superior Variety, Irrigation RiceABSTRAKTanaman padi merupakan komoditas tanaman pangan penting di Provinsi Jambi sehingga komoditasini menjadi prioritas dalam menunjang program pertanian. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, luas panen padisawah pada tahun 2007 adalah 17.272 ha dengan total produksi 62.842 t. Namun produktivitas tersebut masihrelatif rendah (rata-rata 3,64 t/ha) dibandingkan dengan hasil pengkajian yang dilaksanakan BPTP Jambi yangmemperoleh produksi padi varietas unggul baru 6 – 7 t/ha (GKP). Salah satu penyebab rendahnya produktivitas padi sawah tersebut adalah adanya penggunaan varietas yang sama pada suatu wilayah dengan kurun waktu yanglama, sehingga tidak mampu lagi berproduksi lebih tinggi karena kemampuan genetiknya terbatas. Oleh karenaitu perlu adanya varietas unggul baru (VUB), sebagai pengganti varietas unggul lama yang sudah mengalamipenurunan produktivitas. Tujuan pengkajian untuk melihat produksi varietas unggul baru (VUB) padi denganpendekatan PTT pada lahan sawah irigasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Kegiatanpengkajian usahatani padi varietas unggul baru (VUB) melalui pengembangan pengelolaan tanaman terpadu(PTT) di lahan sawah irigasi dilaksanakan di desa Sri Agung Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung JabungBarat Provinsi Jambi pada MH 2006/2007. Penerapan teknologi dengan pendekatan PTT, yaitu: penggunaanbenih unggul, umur bibit muda, sistim tanam jajar legowo, penggunaan bahan organik, pemupukan Urea denganmenggunakan Bagan Warna Daun (BWD) serta pengendalian hama dan penyakit (PHT). Hasil pengkajianmenunjukkan bahwa varietas Ciherang menghasilkan gabah kering 5,35 t/ha, Mekongga 5,19 Tukad Balian4,83 t/ha sedangkan non PTT varietas Ciherang memperoleh hasil 3,50 t/ha GKG, Mekongga 3,41 t/ha danvarietas Tukad Balian 3,25 t/ha GKG. Dari hasil analisis usahatani dengan pendekatan PTT varietas Ciherang,Mekongga dan Tukad Balian masing-masing memperoleh keuntungan sebesar Rp. 4.770.000 (R/C 1,80), Rp.4.486.000 (R/C 1,76), dan Rp. 3.832.572 (R/C 1,66) sedangkan non PTT varietas Ciherang, Mekongga danTukad Balian masing-masing memperoleh keuntungan sebesar Rp. 2.790.715 (R/C 1,66), Rp. 2.629.286 (R/C1,63) dan 2.342.143 (R/C 1,56). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa introduksi paket teknologi padi sawahirigasi dengan pendekatan PTT di Provinsi Jambi dapat meningkatkan produktivitas sekitar 1,5 – 2 t/ha t/ha GKG.Kata kunci : Padi, PTT, Varietas Unggul, Sawah Irigasi  
Keywords
Citation