UJI ALAT TANAM DAN PEMUPUK LAHAN KERING DI KECAMATAN CEMPAGA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KALIMANTAN TENGAH

Abstract
Description
Assessment of machinery and equipment for seed planting and 1st fertilizing was conducted in Pundu,Cempaga District, Kotawaringin Timur regency. Method of assessment used on farm research and area of each crop isone hectare consisting of two cooperating farmers. All of the three crops were planted in wet season (October). Boththe equipment and machinery were operated using four wheel tractor of more than >40 Horse Power (HP) modified byBalai Besar Alat dan Mesin Pertanian, Serpong. Aims of the assessment were to determine the performance ofagricultural machinery for seed planting of rice, maize, and soybean. Performance test of seed planting machinesconsisted of three replications. Results showed that use of planting and fertilizing machines is equal to 2 hours/hectarewith 2 operators. Human labour used in each crop is not equal and it depended on cropping spaces. Labour used forfarming practice of rice, maize, and soybean was 450 hours/ha, 150 hours/ha, and 300 hours/ha, respectively.Performance of equipment and machinery for rice cultivation was 4 ha or 2 ha/1 man day (MD) per day using 2operators. It was equal to 112,5 MD using human labour and it can save the cost of labour as many as Rp 536.938.Key words : planting machine, dry-land, rice, maize, soybeanPengkajian alat dan mesin penanam benih dan pemupukan pertama dilaksanakan di lahan kering desa Pundu,kecamatan Cempaga, kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan ini dilakukan secara on farm research dengan luasmasing-masing 1ha dan melibatkan 2 petani kooperator untuk setiap komoditas. Ketiga komoditas ditanam padamusim hujan (Oktober). Alat tanam dan pemupuk yang telah dikaji adalah alat tanam benih dan pemupuk yang ditarikmenggunakan traktor roda empat >40 HP hasil modifikasi dari Balai Besar Alat dan Mesin Pertanian Serpong. Tujuandari kegiatan pengkajian ini adalah untuk mengetahui kinerja alat dan mesin pertanian sebagai alat tanam benih padi,kedelai, dan jagung, serta mengetahui prospek dari alat dan mesin penanam benih dan pemupuk tersebut. Metode yangdigunakan adalah metode uji kinerja atau fungsional alat tanam benih dan pemupuk dengan 3 ulangan. Untukmengetahui tingkat kelayakan penggunaan alat tanam dan pemupukan, digunakan analisis finansial usahatani(MBCR). Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan penggunaan alat mesin tanam kapasitas kerja lapang untuktanam dan pemupukan pertama pada masing-masing komoditiadalah sama yaitu dilakukan dalam 2 jam/ha dengan 2orang operator. Penggunaan tenaga manusia tidak sama pada masing-masing komoditas tergantung jarak tanam yangdigunakan, yaitu tanaman padi waktu yang digunakan untuk tanam dan pemupukan pertama adalah 450 jam/ha,jagung 150 jam/ha, dan kedelai 300 jam /ha. Kinerja alat untuk tanaman padi dalam 1 hari dengan 2 orang operatoradalah 4 ha atau 2 ha/1 HOK sama dengan 112,5 HOK dengan tenaga manusia dan dapat menghemat biaya tenagakerja Rp. 536.938. Respon petani dan pemerintah daerah cukup positif dalam kegiatan pengkajian ini. Diharapkandengan alat tanam dan pemupuk ini pemerintah dapat membantu petani dalam permasalahan tenaga kerja, perluasanareal tanam untuk peningkatan peroduksi dan meningkatkan pendapatan petani.Kata Kunci : alat tanam, lahan kering, padi, jagung, kedelai
Keywords
Citation