PENGENDALIAN HAMA Spodoptera exigua Hbn. UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI JENEPONTO, SULAWESI SELATAN

Abstract
Description
Control of Spodoptera exigua Hbn. to Raise Shallot Productivity on Rain Fed in Jeneponto District. Spodoptera exigua is one of reason of low productivity of shallot in South Sulawesi. The use of insecticide to control the pest is high, on the other hand, the effective and safe control method of the pest has much been reported. The objective of the research was to find out control technology package of S. exigua that are effective, efficient, save and appropriate with local condition. The research was conducted from June to September 2006 in Bontotangnga Village, Tamalate District, Jeneponto Regency, South Sulawesi. The research was carried out in farmers' land with five cooperator farmers as replications. The study of technology to control S. exigua includes: (a) the use of biological agents Spodoptera exigua Nuclear Polyhedrosis Virus (SeNPV) ; (b) Physical method by using trap light; (c) Mechanical method by collecting eggs package and larvae and by spraying bio-insecticide when pest population was above the economic threshold; and (d) applying traditional farmers' method (using insecticide conventionally). The results of the research showed that using trap light control was effective to reduce the attack of S. exigua on shallot with average intensity was 9.65%, lower than control farmers' method, mechanical method, and SeNPV method with attack intensity were 43.73%; 41.82%; and 48.83% respectively. Based on the results it can be concluded that the control of S. exigua by using trap light method was effective and could reduce the use of insecticide up to 85,30%. The shallot was feasible and beneficial to be planted after rice harvest in rain fed areas with an R/C was 2.07. Key words: Shallot, S. exigua, light trap, SeNPV, mechanical method, productivity, rain fed. Spodoptera exigua merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas bawang merah di Sulsel. Penggunaan insektisida untuk pengendalian hama tersebut cukup tinggi, di lain pihak cara pengendalian yang efektif dan aman sudah banyak dilaporkan. Pengkajian ini bertujuan mendapatkan paket teknologi pengendalian S. exigua yang efektif, efisien dan ramah lingkungan serta sesuai dengan kondisi setempat. Pengkajian telah dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2006 di kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalate, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kajian dilaksanakan di lahan petani melibatkan lima petani kooperator sebagai ulangan. Teknologi yang dikaji adalah teknologi pengendalian hama S. exigua meliputi pengendalian: (a) menggunakan agens hayati Spodoptera exigua Nuclear Polyhedrosis Virus (SeNPV); (b) secara fisik (menggunakan lampu perangkap); (c) secara mekanik dengan mengumpulkan paket telur dan larva dan penyemprotan bioinsektisida apabila populasi hama melampaui ambang ekonomi; dan (d) cara petani (menggunakan insektisida secara konvensional). Hasil kajian menunjukkan bahwa pengendalian dengan menggunakan lampu perangkap efektif menekan serangan S. exigua pada tanaman bawang merah dengan rataan intensitas serangan 9,65%, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pengendalian cara petani, mekanik, dan penggunaan SeNPV dengan intensitas serangan masing-masing 43,73%; 41,82%; dan 48,83%. Dari hasil pengkajian ini dapat disimpulkan bahwa pengendalian S. exigua dengan menggunakan lampu perangkap efektif dan dapat mereduksi penggunaan insektisida sebesar 85,3%. Bawang merah layak dan menguntungkan diusahakan setelah padi di sawah tadah hujan dengan R/C 2,07. Kata kunci: Bawang merah, Spodoptera exigua, SeNPV, cara mekanik, lampu perangkap, produktivitas
Keywords
Citation