Respon Lima Varietas Unggul Baru Terhadap Perubahan Jarak Tanam

Abstract
Penampilan varietas padi pada kondisi jarak tanam lebar dengan cukup hara dan air dapat dianggap sebagai “ekspresi genetik suatu varietas”, sedangkan pada kondisi jarak tanam sempit merupakan ekspresi genetik x lingkungan x pengelolaan. Tujuan penelitian ini mengevaluasi keragaan varietas unggul baru dan mendapatkan hasil tinggi melalui pendekatan varietas dan budidaya, khususnya jarak tanam dan pemupukan. Percobaan lapang dilaksanakan di KP Muara Bogor pada MT1 2010, berjenis tanah Latosol agak masam, bertekstur liat berdebu, N-total dan C-organik tanah termasuk sedang, dan P tersedia sangat rendah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Petak Terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama: Jarak tanam dan pemupukan (J1, J2, J3, dan J4), sedangkan anak petak adalah 5 varietas unggul baru: Inpari 1, Hipa 3, Cimelati, Inpari 9 Elo, dan Ciherang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anakan sangat dipengaruhi oleh jarak tanam. Pada saat panen, jumlah malai per rumpun pada jarak tanam rapat hanya 4,9 sedangkan pada jarak tanam lebar (40 cm x 40 cm) menjadi 36,7 malai/rumpun. Keragaman jumlah malai antar varietas tidak terlalu besar, yaitu rata-ratanya berkisar antara 12,1 dan 17,1 malai/rumpun. Hasil gabah kering giling tertinggi pada varietas Inpari 1 (6,51 t/ha GKG) dan varietas Cimelati (5,99 t/ha GKG) pada perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm (J3). Hasil gabah kering varietas Hipa 3 dan Ciherang tertinggi (5,33 dan 6,34 t/ha GKG) pada perlakuan jarak tanam rapat dengan takaran pupuk ditingkatkan (J2).
Description
16 hlm.; 5 ills.; 6 tabel
Keywords
JARAK TANAM LEBAR, JARAK TANAM RAPAT, VARIETAS PADI, HASIL TINGGI
Citation