HUBUNGAN KEKERABATAN GENETIK ANTAR SEMBILAN AKSESI KELAPA ASAL PROVINSI SULAWESI UTARA

Abstract
Description
ABSTRAKInformasi jarak genetik dan hubungan kekerabatan sangatdiperlukan dalam merakit varietas unggul. Semakin jauh jarak genetikantar tetua maka peluang dihasilkan kultivar baru dengan variabilitasgenetik yang luas akan menjadi semakin besar. Sebaliknya, persilanganantar tetua berkerabat dekat akan menghasilkan variabilitas yang sempit.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2007 di Kabupaten MinahasaUtara, Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Disetiap kabupaten ditetapkan tiga desa contoh pada ketinggian yangberbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatkekerabatan dan jarak genetik sembilan aksesi plasma nutfah kelapa asalSulawesi Utara yang akan digunakan sebagai materi pemuliaan dalamperakitan kelapa unggul. Untuk mengetahui kekerabatan antara sembilanaksesi kelapa tersebut diukur jarak genetiknya dengan menggunakanperhitungan nilai D 2 statistik dari Mahalanobis didasarkan pada delapankarakter komponen buah, yaitu panjang buah, lebar buah, berat buah utuh,berat buah tanpa sabut, berat buah tanpa air, berat daging buah, tebaldaging buah, dan berat tempurung. Hasil penelitian menunjukkan bahwakesembilan aksesi kelapa tersebut membentuk lima kelompok dan jarakgenetik terbesar terdapat antara kelompok II (Dalam Lansot, DalamMongkonai, Dalam Dua Saudara) dan IV (Dalam Kaleosan, Dalam Kema)dengan nilai D 2 = 2.196,57. Sumbangan terbesar terjadinya jarak genetiktersebut diperoleh dari karakter tebal daging buah.Kata kunci : Cocos nucifera L., kekerabatan, genetik, kelapa dalamABSTRACTGenetic relationship among nine coconut accessions fromNorth SulawesiThe research was conducted in May 2007 at North Minahasa, SouthMinahasa, and Bolaang Mongondow Regions, North Sulawesi Province.From each region, three villages with different elevation were determined.The objective of the research was to find out genetic relationship amongnine coconut germplasm accessions for breeding material in composinghigh yielding coconut. The genetic relationships were estimated using D 2Mahalanobis Statistics based on eight characters of fruit component, suchas length of fruit, width of fruit, fruit weight, unhusked fruit weight,weight of fruit without water, weight of endosperm, thickness of kernel,and weight of shell. The result showed that the nine accessions weredivided into five groups and the widest genetic distance had been foundbetween group II (Lansot Tall, Mongkonai Tall, Dua Saudara Tall) and IV(Kaleosan Tall, Kema Tall) with the D 2  value of 2,196.57. The highestcontribution to the genetic relationship was thick of kernel (50%contribution). Lansot Tall and Kaleosan Tall can be used as parents forprepotent coconut.Key words : Cocos nucifera L., genetic relationship, tall coconut
Keywords
Citation