KERAGAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN RAMI DI INDONESIA

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
Abstract
Description
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia membutuhkan bahan serat, baik serat alam maupun sintetis. Serat alam diperoleh dari kapas, sutera, wool, linen (flax), dan rami; sedang serat sintetis yang terbanyak dari poliester. Sejak tahun 1990 nilai ekspor TPT terus meningkat, namun dengan adanya resesi ekonomi ekspor tersebut sejak tahun 2000 terus menurun. Total nilai ekspor TPT pada tahun 2000, 2001, dan 2002 masing-masing senilai 8,20; 7,67; dan 6,88 miliar dolar AS, sedangkan negara pesaing Indonesia, terutama Cina terus meningkat masing-masing senilai 6,52; 6,53; dan 8,74 miliar dolar AS. Dari fenomena ini bila Indonesia tidak hati-hati dalam mengelola industri TPT-nya, maka dapat terjadi peran Indonesia diambil alih oleh Cina maupun negara Asia lainnya, antara lain Vietnam dan India. Kebutuhan serat kapas untuk industri TPT hampir seluruhnya diimpor (99%), sedang sisanya dicukupi dari dalam negeri melalui program inten-sifikasi kapas rakyat (IKR). Impor serat kapas per tahun mencapai 565.000 ton dengan nilai 728 juta dolar (Sastrosupadi, 2004). Menteri Perindustrian mengemukakan perlunya untuk meningkatkan ba-han baku serat dalam negeri sehingga tidak tergan-tung pada impor. Selain kapas, perlu dicari serat alternatif lain seperti rami, sutera, dan rayon. Wilayah Indonesia yang sesuai untuk pengem-bangan rami masih cukup luas. Berkat kemajuan-kemajuan dalam bidang pertenunan tekstil maka dari serat rami dapat dijadikan benang murni rami maupun dicampur dengan serat lain (kapas, rayon, poliester) dengan perbandingan tertentu untuk menjadi tekstil dengan persyaratan tertentu pula. Pada intinya pencampuran tersebut untuk meman-faatkan kelebihan dan kelemahan rami dalam menghasilkan tekstil/produk tekstil sesuai selera konsumen. Selain untuk tekstil, serat rami ternyata juga merupakan bahan baku penting pada berbagai in-dustri, seperti pulp dan kertas, fiber board dan particle board. Serat rami dapat menghasilkan ker-tas yang memiliki mutu tinggi sehingga sering di-gunakan sebagai kertas berharga atau kertas sekuritas. Sedangkan produk-produk komposit se-perti particle dan fibre board yang akhir-akhir ini mulai berkembang, ternyata produk komposit dari serat rami memiliki kualitas tinggi sebagai bahan untuk interior mobil, pembangunan perumahan, in-dustri elektronik, dan lain-lain (Kozlowski et al., 2003).
Keywords
Keragaan,, strategi pengembangan,, rami,, Indonesia
Citation