UJI ADAPTASI NILAM KLON SIDIKALANG DI LAHAN KERING KALIMANTAN TENGAH

Abstract
Description
ABSTRAKKalimantan Tengah mempunyai potensi lahan kering seluas 7,7 jutahektar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu upaya untukmemanfaatkan lahan tersebut adalah melaksanakan budidaya khususnyanilam. Produktivitas terna kering di tingkat petani masih rendah yaitu 1-1,5ton/ha/tahun. Produktivitas tersebut masih dapat ditingkatkan denganmenggunakan varietas unggul, penanaman nilam pada daerah yang sesuai,dan pemberian pupuk. Penelitian lapangan dilaksanakan di Desa Keruing,Kecamatan Pundu, Kabupaten Kotawaringin Timur mulai bulan November2003 sampai dengan Oktober 2004. Ketinggian tempat lokasi penelitian 17meter di atas permukaan laut (dpl), jenis tanah ultisol dan tipe iklim B 1.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adaptasi klon dan pemupukannilam yang sesuai di lahan kering Rancangan yang digunakan adalahrancangan acak kelompok (RAK) diulang sebanyak 5 kali. Perlakuanterdiri dari 4 paket teknologi (klon dan pemupukan anorganik) yang terdiridari : A= Klon Aceh tanpa pupuk anorganik (Kontrol); B = Klon Acehdengan pupuk anorganik; C = Klon Sidikalang tanpa pupuk anorganik; danD = Klon Sidikalang dengan pupuk anorganik. Parameter yang diamatimeliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, berat terna segar, berat ternakering, produksi minyak dan mutu minyak. Analisis teknis agronomisuntuk mengevaluasi penerapan teknologi budidaya, mengguna-kanANOVA (Analysis of Variance) sedangkan untuk membandingkan antararata-rata pengamatan setiap variabel yang diuji menggunakan Uji BedaNyata Jujur (BNJ) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuanklon Sidikalang dengan aplikasi pupuk anorganik (240 kg urea + 70 kg SP-36 kg + 140 kg KCl/ha) menghasilkan produksi minyak sebesar 127,97kg dengan kadar PA (Patchouli alkohol) 27,96%.Kata kunci : Pogostemon cablin BENTH, lahan kering, klon, pupukanorganik, Kalimantan TengahABSTRACTAdaptation test of Sidikalang clone patchouli in dry landof Central KalimantanCentral Kalimantan has potential dry land which covers in area of7.7 million hectare, however it has not yet been optimally used. One effortfor making use of this area is by farming patchouli. The productivity of drybiomass in farmers level is very low 1 – 1.5 ton/ha/year. The productivitycan be increased by using superior variety planting on suitable land andfertilizer application. A field trial was conducted at the Keruing Village,Pundu District, Kotawaringin Timur Regency, from November 2003 toOctober 2004. The location altitude was 17 meter above sea level, soil typeultisols and climate type B 1 according to Oldeman classification. Theobjective of the research was to find out the best variety and dosage offertilizer in dry land. The research used a randomized block design, withfive replications. The treatments tested were four packages of technology(clone and inorganic fertilizer), comprised of A = Aceh clone withoutinorganic fertilizer (Control); B = Aceh clone with inorganic fertilizer, C =Sidikalang clone without inorganic fertilizer, and D = Sidikalang clonewith inorganic fertilizer. According to that circumstance conducted thevarious studies as follows : plant growth, number of branch, fresh herbs,dry herbs, oil yield and Patchouli Alcohol content (PA). For evaluating theagronomical characteristic used ANOVA and Honestly SignificantDifferent (BNJ) 5%. The result showed that combination Sidikalang cloneand inorganic fertilizer (240 kg urea + 70 kg SP-36 kg + 140 kg KCl/ha)produced as much as 127.97 kg oil with Patchouli alcohol (PA) content27.96%.Key words : Pogostemon cablin BENTH, dry land, clone, inorganicfertilizer, Central Kalimantan
Keywords
Citation