Kemiri Sunan Penghasil Biodiesel

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 24
  • Item
    UJI KINERJA KOMPOR PROTOS‐2
    (Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Prastowo, Bambang; Widjaya, Elita R; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
    Penelitian dan pengembangan energi alternatif pengganti bahan bakar minyak bumi terus dikembangkan. Indonesia, sebagai negara agraris, mempunyai potensi komoditas perkebunan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku minyak nabati untuk keperluan bahan bakar nabati (BBN). Upaya pencarian sumber bahan baku minyak nabati perlu terus dilakukan, agar komoditas bahan baku BBN tidak berkompetisi dengan produk pangan dan produk industri lainnya. Salah satu potensi komoditas perkebunan yang dapat dijadikan BBN adalah kemiri sunan. Selain rendemen minyaknya cukup tinggi, produk ini juga tidak digunakan sebagai bahan pangan. Namun demikian, penelitian kinerja minyak kemiri sunan sebagai bahan bakar masih diperlukan. Penelitian ini melakukan uji kinerja kompor Protos 2 dengan bahan bakar minyak kemiri sunan mentah. Perlakuan pendahuluan pengeringan kemiri sebelum ekstraksi menghasilkan karakteristik fisiko kimia yang berbeda. Kemiri yang dijemur dengan sinar matahari, menghasilkan minyak yang berwarna kuning dan bilangan asam yang rendah. Pengeringan dengan suhu yang tinggi mempengaruhi hasil minyak yang terekstraksi, minyak teroksidasi sehingga bilangan asamnya tinggi. Hasil pengujian kedua jenis minyak ini memperlihatkan bahwa efisiensi panas pembakaran (thermal efficiency) cukup tinggi, 48‐53% hampir mendekati efisiensi kompor LPG 55%. Namun demikian, produk pembakaran masih mengeluarkan bau yang menyengat dan emisi NO2 yang masih cukup tinggi.
  • Item
    BIAYA PRODUKSI PEMBUATAN BIODISEL
    (Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Listyati, Dewi; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
    Krisis energi di Indonesia semestinya tidak terjadi karena sumber energi tidak hanya minyak bumi yang berasal dari fosil yang persediannya semakin menipis. Sumber energi alternatif masih banyak, namun agak terabaikan sehingga kurang berkembang, seperti energi surya/tenaga matahari, air, angin dan sumber energi nabati yang dapat diperbarui. Indonesia memiliki banyak spesies tanaman yang minyaknya dapat digunakan sebagai bahan baku biodeisel (sumber energi nabati), salah satu diantaranya yaitu kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw). Prosesing minyak kasar kemiri sunan (MKKS) menjadi bahan bakar nabati (biodisel) belum banyak dilaporkan. Untuk mengetahui besarnya harga pokok biodiesel, maka dilakukan analisis biaya produksi biodisel dari kemiri sunan yang dilakukan di KIJP Pakuwon Sukabumi (Balittri). Hasil analisis menunjukkan bahwa harga pokok untuk setiap liter biodiesel adalah sebesar Rp 3.494,72,‐. Keuntungan lainnya berupa gliserol dan bungkil yang bisa diproses untuk biogas, pupuk organik dan briket.
  • Item
    PROSES PEMBUATAN BIODISEL
    (Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Pranowo, Dibyo; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
    Penelitian pendahuluan pembuatan biodiesel kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) telah dilakukan di laboratorium lapangan Kebun Induk Jarak Pagar BALITTRI Parungkuda (Sukabumi) dari bulan April–Mei 2009. Penelitian pembuatan biodiesel dilakukan dengan menggunakan alat reaktor biodisel Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan menggunakan MKKS yang berasal dari kernel putih. Penelitian dilakukan dua kali kegiatan masing‐masing menggunakan bahan MKKS sebanyak 40 liter, metanol 8,8 liter dan katalis KOH sebanyak 560 gram. Penelitian I menggunakan metoda transesterifikasi dua tahap dan Penelitian II menggunakan metoda transesterifikasi satu tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian I dengan metoda transesterifikasi dua tahap diperlukan waktu selama 385 menit sampai dengan pendinginan biodisel, diperoleh biodisel sebanyak 34,82 liter (87,05%) dan sebanyak 5,18 liter (12,95%) MKKS yang terproses menjadi gliserol. Sedang pada pada penelitian II dengan metoda transesterifikasi satu kali diperlukan waktu 355 menit sampai dengan pendinginan biodiesel, diperoleh biodisel sebanyak 35,16 liter (87,90%) dan sebanyak 4,84 liter (12,10%) MKKS yang terproses menjadi gliserol. Hasil analisis laboratorium terhadap mutu biodisel kemiri sunan menunjukkan bahwa terdapat tiga parameter dari 9 parameter yang diuji yang belum memenuhi nilai Standar Nasional Indonesia, yaitu nilai viskositas kinematik, gliserol total dan kadar ester alkhyl.
  • Item
    DIVERSIFIKASI KEGUNAAN MINYAK KASAR
    (Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Towaha, Juniaty; Tjahjana, Bambang Eka; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
    Minyak kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) merupakan trigliserida yang tersusun dari asam palmitat, asam oleat, asam linoleat dan asam α‐elaeostearat Selain berpotensial diolah menjadi bahan bakar alternatif biodiesel, juga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk oleokimia untuk bahan baku maupun bahan additif berbagai industri. Produk oleokimia yang penting yaitu fatty acid, glycerol, fatty acid esters, fatty alcohol, fatty amides dan fatty amines. Fatty acid merupakan produk dasar untuk pembuatan produk turunan oleokimia lainnya dan fatty acid merupakan bahan baku yang sangat dibutuhkan dalam industri pembuatan sabun, glycerol banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi, kosmetika dan makanan, produk turunan fatty acid esters dapat digunakan dalam industri minyak pelumas dan minyak wangi, produk turunan fatty alcohol dapat digunakan dalam industri tinta printer, cat, pernis, minyak pelumas, minyak rem, minyak hidrolik, cream, lipstick dan semir, produk turunan fatty amides banyak digunakan dalam industri sampo dan detergen, produk turunan fatty amines banyak digunakan dalam industry pembuatan softener dan sampo. Berbagai industri tersebut mempunyai prospek pasar yang cukup bagus, oleh karena itu diversifikasi pendayagunaan minyak kemiri sunan sebagai bahan baku produk oleokimia sangat mungkin untuk dikembangkan.
  • Item
    PENGARUH DAYA TEKAN DAN WARNA KERNEL TERHADAP RENDEMEN MINYAK
    (Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Herman, Maman; Pranowo, Dibyo; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
    Kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) merupakan tumbuhan asli dari Filipina, namun saat ini banyak tumbuh secara alami di Jawa Barat. Kondisi agroklimat Jawa Barat sangat memungkinkan untuk tumbuh dan berkembangnya jenis tanaman ini secara optimal. Potensi terbesar dari tanaman kemiri sunan terdapat pada buah yang terdiri dari biji dan cangkang (kulit). Pada biji terdapat inti biji (kernel) dan kulit biji. Inti biji inilah yang yang dapat diproses menghasilkan minyak nabati yang sangat potensial sebagai penghasil biosolar. Namun sampai saat ini penelitian‐penelitian untuk mengkaji secara mendalam tentang karakteristik minyak kemiri sunan masih sangat terbatas. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh kuat tekan dan warna kernel terhadap rendemen minyak kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw). Penelitian dilakukan di Laboratorium lapang Kebun Induk Jarak Pagar (KIJP) Pakuwon, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) 2 faktor dan ulangan 5 kali. Faktor pertama adalah perlakuan kuat tekan terdiri atas dua taraf perlakuan yaitu 30 ton dan 50 ton. Faktor kedua adalah perlakuan warna kernel lima taraf yaitu: 1. Coklat kehitaman, 2. Coklat, 3. Coklat keputihan, 4. Putih, dan 5. Biji utuh tanpa dikupas sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa kuat tekan sebesar 50 ton dikombinasikan dengan warna kernel berwarna putih menghasilkan rendemen minyak yang paling tinggi sebesar 52.17 % berbeda sangat nyata dibanding kombinasi perlakuan lainnya.