PENGELOLAAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS KAPAS DI KABUPATEN LAMONGAN

Loading...
Thumbnail Image
Date
2006
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittas
Abstract
Description
Secara nasional kebutuhan serat kapas masih impor. Pengembangan komoditas kapas yang diha-rapkan dapat memenuhi kebutuhan nasional, ter-nyata masih jauh dari harapan. Kabupaten La-mongan merupakan salah satu wilayah pengem-bangan kapas. Pengembangan kapas di Kabupaten Lamongan dimulai pada tahun 1980-an dan sampai saat ini dinilai berhasil baik di tingkat provinsi maupun nasional. Dalam upaya mempertahankan keberhasilan tanaman kapas di Kabupaten La-mongan tantangan yang dihadapi oleh petani antara lain adalah musim, serangan hama, serta faktor lain yang terkait dengan harga. Produktivitas kapas di Kabupaten Lamongan dalam kondisi normal men-capai 1,1—1,4 ton per hektar dan beberapa ke-lompok tani dapat mencapai 1,5 ton per hektar. Tantangan petani Kabupaten Lamongan yang paling berat terjadi pada musim tanam dua tahun terakhir (2003 dan 2004) yaitu adanya se-rangan hama Bemisia sp. (kutu kebul) menyebab-kan produktivitas turun menjadi 400 kg/ha. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi serangan hama adalah melaksanakan pengendalian hama terpadu (PHT). Dengan PHT populasi hama Bemisia sp. menurun dibanding tahun sebelumnya. Faktor lain yang mendukung turunnya populasi kutu kebul adalah turunnya hujan yang cukup deras beberapa kali pada bulan Juli dan Agustus.
Keywords
Pengelolaan kelembagaan, Aribisnis, Kapas, Kabupaten Lamongan
Citation