Effect of Trichoderma spp. Secondary Metabolites and Botanical Fungicide to Control VSD Disease in Cacao

Abstract
Description
Vascular streak dieback (VSD) caused by Ceratobasidium theobromae is a major disease in cacao which results in yield losses up to 45%. Controlling VSD using secondary metabolites and botanical fungicide is expected to reduce disease attacks because secondary metabolites contain antibiotics, enzymes, and toxins that can control the disease and botanical fungicide that are antifungal. The research aimed to determine the effect of Trichoderma spp. secondary metabolites and botanical fungicide to control VSD in cacao. The research was conducted in the Integrated Laboratory, IIBCRI, Sukabumi, Biotechnology Laboratory, BPPT, Serpong and farmer gardens in Rahmat Village, Palolo District, Sigi Regency, Central Sulawesi, from March to December 2017. The research used a randomized block design of 7 treatments with 3 replications; each replication consists of 10 plants. The treatments were: (1) Trichoderma virens LP1, (2) T. amazonicum LP3, (3) botanical fungicide, (4) T. virens LP1 + botanical fungicide, (5) T. amazonicum LP3 + botanical fungicide, (6) chemical fungicide (for comparison), (7) control (without application). Variables observed were the symptoms of the attack, severity and disease progression, and production. The results showed that Trichoderma spp. secondary metabolites suppress VSD disease severity and increase cacao production up to 33.97%–61.34%, either in a single form or in combination with botanical fungicide. T. virens LP1 secondary metabolite showed the highest suppression of VSD disease (54.18%), followed by the combination of T. virens LP1 + botanical fungicide (47.64%), better than chemical fungicide (30.89%). Thus, Trichoderma spp. secondary metabolites can be used as a VSD control technology.
Vascular streak dieback (VSD) yang disebabkan oleh Ceratobasidium theobromae merupakan penyakit utama pada tanaman kakao yang mengakibatkan kerugian sampai 45%. Pengendalian VSD dengan metabolit sekunder dan fungisida nabati diharapkan dapat menekan serangan penyakit karena metabolit sekunder mengandung antibiotik, enzim, dan toksin yang berperan dalam pengendalian penyakit serta fungisida nabati yang bersifat anti jamur. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh metabolit sekunder Trichoderma spp. dan fungisida nabati untuk mengendalikan VSD pada tanaman kakao. Penelitian dilakukan di laboratorium Terpadu Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, laboratorium Bioteknologi BPPT Serpong, dan kebun petani di Desa Rahmat, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mulai bulan Maret sampai Desember 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok 7 perlakuan dengan 3 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 10 tanaman. Perlakuan yang digunakan adalah: (1) metabolit sekunder Trichoderma virens LP1, (2) metabolit sekunder T. amazonicum LP3, (3) fungisida nabati, (4) metabolit sekunder T. virens LP1 + fungisida nabati, (5) metabolit sekunder T. amazonicum LP3 + fungisida nabati, (6) fungisida kimia (Mankozeb sebagai pembanding), (7) kontrol (tanpa aplikasi). Pengamatan dilakukan terhadap gejala serangan, perkembangan dan keparahan penyakit, serta produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit sekunder Trichoderma spp. dapat menekan keparahan penyakit VSD dan meningkatkan produksi pada tanaman kakao sebesar 33,97%–61,34%, baik diberikan dalam bentuk tunggal maupun kombinasi dengan fungisida nabati. Metabolit sekunder T. virens LP1 menekan keparahan penyakit tertinggi sebesar 54,18%, selanjutnya kombinasi T. virens LP1 + fungisida nabati (47,64%) jauh lebih baik dari fungisida kimia (30,89%). Dengan demikian, metabolit sekunder Trichoderma spp. dapat digunakan sebagai teknologi pengendalian VSD.
Keywords
Botanical fungicide; cacao; secondary metabolite; Trichoderma spp.; VSD, , Fungisida nabati; kakao; metabolit sekunder; Trichoderma spp.; VSD,
Citation