Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penerima Bantuan Program Desa Mandiri Pangan di Kabupaten Sumba Tengah

Abstract
Description
EnglishThe Food Resilient Village is a major program of the Ministry of Agriculture to ensure food security of rural households which effectiveness should be evaluated. This study aims to determine status, determinants, and food coping strategies of the household participants of the Food Resilient Village Program in Sumba Tengah Regency. The data was collected through a survey with 85 randomly selected household samples in 2019. The food security status was determined through a cross tabulation of food expenditure share and the level of energy consumption. The determinants of food security were identified using the logistic regression analysis. Food fulfillment strategy was evaluated with a food coping index. Results show that 25.58% sample households were food insecure, 40.00% were vulnerable food insecure, 14,12% were food insufficient, and 20,00% were food insecure. The food security was positively affected by the age of the family head, house hold income, rice prices, dummy balanced areas of paddy fields and dry land. The negative determinants were the number of household members, land size controlled and meat prices chicken. In general the coping strategy was at moderate level with a categorial composition of low 14.12%, medium 51.76%, and high 34.12%.IndonesianProgram Desa Mandiri Pangan adalah salah satu program utama Kementerian Pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga pedesaan yang perlu diteliti efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status, mengindentifikasi determinan, dan mengevaluasi strategi penyesuaian pangan rumah tangga penerima Program Desa Mandiri Pangan di Kabupaten Sumba Tengah. Data dikumpulkan melalui survei dengan responden sebanyak 85 rumah tangga contoh yang dipilih secara acak sederhana pada tahun 2019. Status ketahanan pangan ditetapkan berdasarkan kombinasi silang antara pangsa pengeluaran pangan dan kecukupan konsumsi energi rumah tangga. Determinan ketahanan pangan dianalisis dengan regresi logit. Strategi penyesuaian pangan diukur dengan food coping index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan pangan rumah tangga yang dalam kategori tahan pangan sebesar 25,88%, rentan pangan 40,00%, kurang pangan 14,12%, dan rawan pangan 20,00%. Faktor-faktor yang berpengaruhi positif terhadap ketahanan pangan adalah umur kepala keluarga, pendapatan rumah tangga, harga beras, dan agroekosistem berimbang lahan sawah dan lahan kering, sedangkan yang berpengaruh negatif adalah jumlah anggota rumah tangga, luas penguasaan lahan, dan harga daging ayam. Secara umum, strategi penyesuaian pangan yang dilakukan responden berada pada tingkatan sedang dengan komposisi kategori rendah sebanyak 14,12%, sedang 51,76%, dan tinggi 34,12% dari total rumah tangga contoh.
Keywords
food security; food coping strategy; logit regression; food self-reliant village; ketahanan pangan; regresi logit; strategi pemenuhan pangan; desa mandiri pangan
Citation