Dampak Penerapan Inovasi Teknologi Terhadap Hasil Dan Pendapatan Petani Dalam GP-PTT Pajale

Abstract
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian memiliki program untuk meningkatkan produksi agar tercapainya swasembada pangan, salah satunya yaitu program GP-PTT Padi, Jagung dan Kedelai. Program GP-PTT perlu diawasi, dikawal, diperbaiki dan dianalisis efektifitasnya baik dari dampaknya terhadap hasil produksi maupun terhadap kesejahteraan petani. Efektifitas program dapat dilihat melalui kelebihan dan kekurangannya dibandingkan sebelum adanya pelaksanaan program. Pelaksanaan GP-PTT jagung di Demak dari segi input produksi sesuai dengan pedoman umum, namun pelaksanaan PHT belum dipahami oleh seluruh petani. Produktivitas GP-PTT jagung di Demak (4.65 t/ha) menurun 17% dibandingkan musim yang sama pada tahun sebelumnya (5,62 t/ha), namun pendapatan petani dapat meningkat 80% Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh dari efisiensi tenaga kerja (berkurang 20 HOK/ha) dan efisiensi dosis pupuk NPK yang diaplikasikan. Pelaksanaan GP-PTT kedelai di Sragen dari segi input produksi sebagian besar tidak melakukan olah tanah (TOT). Produktivitas GP-PTT kedelai di Sragen (1,38 t/ha) meningkat sedikit dari musim yang sama pada tahun sebelumnya (1,37 t/ha). Pelaksanaan GP-PTT padi di Klaten secara umum masih terjadi ketidaksesuaian dengan pedoman umum seperti tidak melakukan seleksi benih, jumlah bibit per rumpun berlebih dan penerapan legowo yang keliru. Dalam segi hasil, produktivitas GP-PTT padi di Klaten (5,1 t/ha) mengalami kenaikan sedikit dibandingkan musim yang sama tahun sebelumnya (5,06 t/ha).
Description
17 hlm.; 11 tabel
Keywords
GP-PTT, PRODUKTIVITAS
Citation