Respons Ketahanan Plasma Nutfah Jagung terhadap Penyakit Bulai (Peronosclerospora philipinensis)

No Thumbnail Available
Date
2018
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah
Abstract
Dua percobaan untuk mengetahui respons plasma nutfah jagung terhadap penyakit bulai (Peronosclerospora philipinensis) telah dilakukan. Kedua percobaan tersebut disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan dua ulangan. Perlakuan pada setiap percobaan tersebut (2014 dan 2016) adalah 70 aksesi jagung yang berbeda. Aksesi-aksesi tersebut ditanam dengan jarak tanam 75 cm × 20 cm, panjang baris adalah 5 m, sehingga terdapat 20 tanaman setiap barisan. Pada setiap 10 baris, ditanam dua varietas pembanding yakni pembanding rentan dan pembanding tahan. Pemupukan dilakukan pada 10 hari setelah tanam (HST) dengan campuran pupuk urea, ZA, SP36, dan KCl dengan dosis masing-masing 100, 100, 100, dan 100 kg/ha. Pemupukan kedua dan ketiga diberikan pada 30 dan 45 HST dengan dosis 100 kg urea/ha. Sebagai sumber inokulum penyakit bulai, di sekeliling petak ulangan ditanam varietas Anoman (varietas rentan) yang diinokulasi dengan suspensi patogen bulai. Pengamatan dilakukan pada 25, 35, dan 55 HST, dengan standar ketahanan terhadap penyakit bulai: 0–10% = tahan, 11–25% = agak tahan, 26–50% = agak rentan, >50% = rentan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat 5 aksesi yang tahan terhadap penyakit bulai (P. philippinensis), yaitu aksesi CML 440×MR4-9-30-3, 664, 60, 572, dan 552 dengan intensitas infeksi bulai 5–10%. Dua belas aksesi lainnya tergolong agak tahan, yaitu CML 440×MR4-9-98-2, CML 440×MR4-9-98-4, CML 440×MR4-9-124-1, 66, 71, 319, 108, 73, 48, 105, 554, dan 682 dengan intensitas infeksi 13–25%. Pada percobaan yang sama, rerata persentase serangan bulai pada varietas rentan mencapai 100%.
Description
Keywords
Ketahanan, jagung, bulai, plasma nutfah.
Citation