Rantai Pasokan Produk Tumbuhan Gaharu (Aquilaria spp.) asal Merauke, Papua

No Thumbnail Available
Date
2010
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah
Abstract
Papua merupakan salah satu wilayah yang memiliki area produksi gaharu (Aquilaria spp.) yang sangat luas. Disinyalir produksi utama panenan gaharu dalam bentuk kamedangan di Merauke berasal dari daerah rawa. Namun informasi tersebut masih diragukan. Untuk itu dilakukan survei lapang ke Jayapura dan Merauke (Papua) dan Probolinggo (Jawa Timur) guna memahami kondisi sebenarnya tentang potensi gaharu. Responden yang diwawancari mencakup petugas BBKSDA dan pengumpul besar di Jayapura dan Merauke, perusahaan ekspedisi, petugas gudang pengumpulan dan administrator pelabuhan di Probolinggo. Hasil survei menunjukkan bahwa produksi produksi utama panenan gaharu di Merauke yang berasal dari dalam rawa merupakan sisa produk tebangan masa lampau. Dalam satu tahun pengeluaran resmi gaharu dari wilayah BBKSDA Papua mencapai 100 ton. Sedangkan jumlah pengeluaran secara ilegal diperkirakan mencapai angka yang hampir sama. Hasil survei lapang ke Kabupaten Asmat dan Mappi yang dilakukan BKSDA seksi wilayah I Merauke pada tahun 2007 menunjukkan produksi kamedangan di kedua wilayah tersebut cukup tinggi. Satu kapal barang sedikitnya membawa 175 karung gaharu, sedangkan pada kapal khusus pengangkut gaharu dapat mencapai 2.100 karung. Produksi gaharu dari dua kabupaten tersebut seluruhnya diangkut lewat laut ke Probolinggo. Bobot per karung kamedangan maupun abuk gaharu mencapai 58-90 kg, dengan kandungan air 54-87,4%. Kriteria penetapan kuota asal Merauke perlu diperhatikan agar terhindar dari masalah terlalu rendahnya perkiraan produksi atau salah pengertian mengenai produk dan potensi produksi yang ada. Selain itu verifikasi jenis tanaman gaharu asal Papua masih diperlukan.
Description
Keywords
Gaharu, Aquilaria spp., kandungan air, Merauke, Papua.
Citation