Keragaan Galur-Galur Padi Dihaploid Toleran Salinitas Di Lahan Sawah Irigasi

Abstract
Pengembangan padi di lahan salin masih mengalami kendala, salah satunya adalah terbatasnya jumlah varietas yang sesuai untuk daerah tersebut. Teknik dihaploid (DH) dapat mempercepat diperolehnya galur murni padi yang homozigot. Evaluasi karakter agronomi dan daya hasil merupakan salah satu tahapan dalam program perakitan varietas padi. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui keragaan 45 galur padi dihaploid (DH) toleran salinitas pada fase bibit yang diperoleh melalui teknik kultur antera. Percobaan dilaksanakan di lahan sawah irigasi di Cianjur, Jawa Barat dari bulan Desember 2014 sampai dengan April 2015. Percobaan menggunakan rancangan augmented dengan 3 varietas pembanding yaitu Ciherang, Inpari 13 dan Inpara 5 yang diulang tiga kali. Setiap ulangan terdiri atas 15 galur dihaploid dan tiga varietas pembanding. Hasil percobaan menunjukkan penampilan galur-galur dihaploid di lapangan seragam dalam satu populasi galur, menunjukkan bahwa galur tersebut homozigos. Dari 45 galur dihaploid yang diuji, 22 galur mempunyai karakter agronomi baik dan berpotensi hasil tinggi (>8 ton ha -1 ), sama dan/atau lebih tinggi dibandingkan dengan Ciherang, dua galur diantaranya mempunyai potensi hasil lebih dari 10 ton ha yaitu galur HS17-3-1-1 dan HS17-21-1-1 dan tiga galur mempunyai umur yang lebih genjah dibandingkan dengan Inpari 13 yaitu HS1-15-1-1, HS2-5-1-1, dan HS4-13-1-1.
Description
12 hlm.; gambar; 4 tabel
Keywords
KARAKTER AGRONOMI, POTENSI HASIL, GALUR DIHAPLOID
Citation