Characteristics of Bacterial Wilt Resistance of Solanum torvum

No Thumbnail Available
Date
2000
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah
Abstract
Pemindahan sifat resistensi terhadap penyakit layu bakteri dari Solatium torvum ke tanaman terong budi daya dihadapkan pada masalah inkompatibilitas. Untuk itu dilakukan fusi protoplas yang kerberhasilannya bergantung pada sifat tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi S. torvum sebagai kandidat dalam fusi protoplas dan mengkarakterisasi sifat resistensi. S. torvum BD1 diinokulasi dengan cara meneteskan suspensi Ralstonia solanacearum T926 pada batang yang dilukai, menyiramkan suspensi bakteri ke sekitar akar S. torvum yang dilukai dan merendam akar tanaman dengan suspensi bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor kelayuan di antara metode yang diuji tidak berbeda nyata. Cara inokulasi dengan menyiramkan suspensi di sekitar akar tanaman yang dilukai dipilih karena lebih praktis dibanding dua cara lainnya. Dengan cara inokulasi tersebut, 28 aksesi S. torvum diuji ketahannya terhadap penyakit layu bakteri dalam dua seri. Hasil penelitian menunjukkan, pada seri pertama di antara 11 aksesi yang diuji terdapat satu aksesi (CN1) yang berekasi sangat tahan dengan indeks penyakit 3,33, tiga aksesi (BD1, SM, dan BML) bereaksi tahan dengan indeks penyakit 12,7-16,0 dan tujuh aksesi tergolong medium dengan indeks penyakit 23,3-44,0. Pada seri kedua, di antara 19 aksesi S. torvum terdapat enam aksesi bereaksi lebih tahan dan enam aksesi tidak berbeda nyata dibanding CN1, satu aksesi tidak berbeda nyata dengan BD1, sisanya lebih peka dari BD1. Infeksi laten ditemukan pada semua aksesi. Patogen dapat mengkolonisasi semua bagian tanaman. Persentase kolonisasi patogen tertinggi terdapat pada akar dan menurun secara bertahap ke bagian atas tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran patogen pada jaringan S. torvum dihambat.
Description
Keywords
Solanum torvum, Ralstonia solanacearum, ta han, infeksi laten.
Citation