Proliferasi Tunas dan Penekanan Masalah Penguningan Daun sebagai Usaha Pelestarian Tumbuhan Pulai

No Thumbnail Available
Date
1998
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah
Abstract
Proliferasi Tunas dan Penekanan Masalah Penguningan Daun sebagai Usaha Pelestarian Tumbuhan Pulai. Pulai (Alstonia scholaris (L). R.Br.) merupakan tumbuhan obat langka dengan kategori jarang. Tanaman tersebut digunakan sebagai obat tradisional, antara lain untuk menghilangkan rasa pegal dan antikembung. Untuk menyelamatkan tanaman pulai perlu segera dilakukan upaya pelestariannya agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kultur in vitro merupakanteknologi yang mempunyai potensi untuk penyimpanan berbagai tumbuhan obat, khususnya obat langka. Sebagai langkah awal adalah perbanyakan in vitro. Bila jumlah tunas in vitro sudah memadai maka dapat dilakukan penyimpanan dengan cara pertumbuhan lambat. Untuk perbanyakan in vitro digunakan media dasar Anderson dan WPM yang diberi BA (I,3,5dan7mg/l) dan thidiazuron(0,01,0,l danO,5mg/l). Untuk menekan masalah penguningan dan gugurnya daun digunakan AgNO3 1 mg/1, glutamin 500 mg/1, dan arginin 100 mg/1. Daya tumbuh biakan ditingkatkan dengan melakukan subkultur yang bemlang (sampai subkultur-5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi media WPM + BA (3 dan 5 mg/1) + thidiazuron 0,01 mg/1 merupakan media yang terbaik untuk meningkatkan daya tumbuh biakan. Penambahan AgNO3 yang dikombinasikan dengan arginin dapat menekan gejala penguningan daun sampai minggu ke-8 dan 9. Tanpa adanya kedua komponen tersebut, gejala timbul pada minggu ke-2. Peningkataan subkultur (sampai minggu ke-5) sejalan dengan laju pertumbuhan tunas. Setelah 5 kali subkultur, jumlah tunas, jumlah daun, dan tinggi tunas meningkat 6 kali lebihbanyak daripada media awal.
Description
Keywords
Alstonia scholaris, pulai, pelestarian, perbanyakan, in vitro.
Citation