Pengaruh berbagai Formulasi Media terhadap Regenerasi Kalus Padi Indica

No Thumbnail Available
Date
2003-12
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Abstract
Kultur in vitro merupakan aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan genotipe baru yang tahan terhadap faktor biotik maupun abiotik. Untuk men-capai hasil sesuai dengan yang diharapkan maka sistem regenerasi harus di-kuasai terlebih dahulu antara lain pada padi Indica yang banyak dilaporkan sulit diregenerasikan. Dengan diperolehnya sistem regenerasi maka penelitian per-baikan dapat dilakukan antara lain untuk sifat tahan terhadap kekeringan me-lalui metode seleksi in vitro. Varietas yang digunakan untuk diuji sistem regene-rasinya adalah Cisadane, Bengawan Solo, Towuti, Gajahmungkur, dan Jati Luhur. Kalus yang diperoleh dari embrio zigotik dengan media tumbuh MS + 2 mg/l 2,4-D + 2 g/l kasein hidrolisat diregenerasikan pada media MS + BA (1-5 mg/l) + IAA 0,1 mg/l atau thidiazuron (0,2-0,4 mg/l) + zeatin 0,1 mg/l atau prolin 100 mg/l. Untuk perakaran digunakan media dasar MS (1, ½) + IAA 1 mg/l. Hasil penelitian menunjukkan untuk varietas Gajahmungkur persentase keber-hasilan regenerasi yang tinggi (30%) diperoleh dari media MS+ BA 3 mg/l + thidiazuron 0,5 mg/l. Dengan varietas yang sama keberhasilan dapat lebih me-ningkat, yaitu 80% apabila digunakan media MS + BA 3 mg/l + thidiazuron 0,2 mg/l dan perakaran dengan MS ½ + IAA 1 mg/l. Regenerasi tunas pada varietas Cisadane dan Bengawan Solo dapat meningkat menjadi 70 dan 60% dengan melakukan subkultur seawal mungkin pada media yang sama, yaitu MS + BA 3 dan 5 mg/l + IAA 0,1 mg/l + zeatin 0,1 mg/l.
Description
Keywords
Kultur in vitro, padi Indica, sistem regenerasi
Citation