Survei Primer Mikrosatelit dan Isolasi DNA Tanaman F2 (Dupa x ITA131)

No Thumbnail Available
Date
2002-11
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Abstract
Lahan masam di Indonesia diperkirakan mencapai 27,5 juta hektar (29,7% luas daratan). Perkembangan dibidang biologi molekuler memungkinkan untuk men-deteksi markah molekuler yang terpaut dengan sifat toleransi terhadap keracun-an aluminium. Markah mikrosatelit merupakan salah satu markah baru yang memiliki potensi tinggi dibidang pemuliaan tanaman. Markah tersebut bisa di-percaya, efektif, ekonomis, dan praktis. Berdasarkan hal tersebut akan dilaku-kan pemetaan alel-alel yang terpaut dengan toleransi keracunan aluminium pa-da kultivar asli Indonesia. Peta akan dibuat dengan menggunakan 190 generasi F2 persilangan Dupa (Indonesia, toleran) dan ITA131 (Afrika, sensitif). Data fenotipik akan didapatkan dari pengujian F2 dan F3 di bawah kondisi stress aluminium dibandingkan dengan kondisi normal. Sebanyak 243 markah mikro-satelit akan diaplikasikan. Program Mapmaker/QTL akan digunakan untuk mak-sud pemetaan tersebut. Uji fenotipik pada F2 telah dilakukan pada tahun 2000. Pada tahun 2001 telah dilakukan pengujian primer pada 2 tetua dan diperoleh 110 primer yang menghasilkan pita polimorfik. Dari primer tersebut, dipilih 70 primer untuk digunakan pada analisis segregasi pada 190 F2 (Dupa x ITA131). Isolasi DNA F2 telah dikerjakan dan siap digunakan untuk analisis segregasi.
Description
Keywords
Keracunan aluminium, markah mikrosatelit, Dupa, ITA131
Citation