Evaluasi Toleransi Plasma Nutfah Padi, Jagung, dan Kedelai terhadap Lahan Bermasalah (Kekeringan, Keracunan Al dan Fe)

No Thumbnail Available
Date
2002-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Abstract
Pada musim tanam 2001 kegiatan evaluasi plasma nutfah dilakukan pada tiga komoditi, yaitu padi, jagung, dan kedelai. Kegiatan meliputi evaluasi plasma nutfah padi, jagung, dan kedelai terhadap kekeringan dan keracunan Al serta evaluasi plasma nutfah padi terhadap keracunan Fe. Uji kekeringan untuk 3 komoditi tersebut dilakukan di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul pada MK 2001 sedangkan uji keracunan Al dan Fe dilakukan di Tamanbogo Lampung pada MH 2001. Banyaknya aksesi yang diuji adalah 250 aksesi padi untuk uji kekeringan dan keracunan Al, 200 aksesi padi untuk uji keracunan Fe, 100 aksesi jagung dan kedelai untuk uji kekeringan dan keracunan Al. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari varietas atau genotipe padi, kedelai, dan jagung yang toleran kekeringan, keracunan Al dan genotipe padi toleran keracunan Fe. Hasil uji plasma nutfah padi terhadap kekeringan diperoleh sembilan aksesi yang me-nunjukkan penampilan baik dengan skor 1 (sangat toleran), dan 140 aksesi skor 3-5 (toleran-sedang). Beberapa plasma nutfah padi yang toleran kekeringan antara lain Ramos Sipulau, Sidapat B, Cimanuk, dan Ketan Berantai. Uji plasma nutfah kedelai diperoleh 10 aksesi yang toleran kekeringan yang penampilan dan hasil biji sebanding dengan genotipe tahan No 29, di antaranya genotipe B3737, B3507, dan B3556 dengan hasil biji kering lebih tinggi dari cek tahan. Plasma nutfah jagung terpilih delapan aksesi yang toleran kekeringan, di antara-nya Pool5 G18(S) C3SK-9-1-1, Pool4G19(S)C2SK-31-1-1, Petak (3151), Lokal Lempuyang Luhur, Lokal Semaya (3198), dan Lokal Gerung (3119) dengan skor menggulung 1. Dari 250 aksesi padi yang diuji terhadap keracunan Al (kejenuh-an Al 48,32-56,95%) diperoleh empat aksesi bereaksi sangat toleran keracunan Al (skor 1), yaitu varietas Rumbai (Reg. 20968), Seni Kuku Belalang (Reg. 21102), Seni Pesak (Reg. 21105), dan Pulut Unggul (Reg. 21110), dan 34 aksesi bereaksi cukup toleran (skor 3). Pada uji keracunan Fe terpilih 45 aksesi padi yang toleran dengan skor 1-3 serta pertumbuhannya baik, 61 nomor bereaksi sedang (skor 5) dengan pertumbuhan cukup baik. Beberapa varietas yang toleran keracunan Fe di antaranya varietas Bawang, Aceh, Dayang, Ketan Buluh, Cempo Manggar, Kakaran, Blumbungan, Pare Ketek, Limboto, Gadis Putih, dan Pulut Ngketi. Hasil uji plasma nutfah jagung terhadap keracunan Al terpilih tujuh varietas yang toleran Al dengan pertumbuhan yang hampir normal, bertongkol dan menghasilkan biji. Varietas yang toleran antara lain Lokal (3313), Improved Tiniquib, Jagung Ketan (3515), Bulareqet (Jagung Pulut) Birolle Goasa, Birolle Kamo, dan P5G8 (10F) E. Hasil uji plasma nutfah kedelai terhadap keracunan Al terpilih 10 aksesi yang toleran dengan skor 1-3, di antaranya adalah B3470, B3097, B4369, B3593, B3610, B3659 dan GM 119Si.
Description
Keywords
Plasma nutfah padi, jagung, kedelai, kekeringan, keracunan Al dan Fe
Citation