Rejuvenasi dan Karakterisasi Morfologi Plasma Nutfah Tanaman Pangan

No Thumbnail Available
Date
2002-11
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Abstract
Pelestarian dengan cara rejuvenasi dan penyimpanan dengan baik dan benar sangat perlu dilakukan dan harus mendapatkan perhatian. Namun demikian, pelestarian plasma nutfah tanpa diberdayakan tidak banyak bermanfaat, oleh sebab itu perlu ada identifikasi sifat-sifat yang dimiliki oleh plasma nutfah ter-sebut. Salah satunya berupa karakterisasi sifat morfologi dan agronomi. Dalam penelitian ini telah direjuvenasi 750 aksesi plasma nutfah padi, 14 spesies (43 aksesi) padi liar, 500 aksesi jagung, 600 aksesi kedelai, 550 klon ubi kayu, 80 aksesi terigu, 209 aksesi sorgum, 600 aksesi kacang tanah, 300 aksesi kacang hijau, 100 aksesi kacang-kacangan minor, 912 aksesi ubi jalar di lapang, 450 aksesi ubi jalar di pot, 29 aksesi ganyong, 17 aksesi garut, 16 aksesi gadung, 52 aksesi ubi kelapa, 13 aksesi suweg, 30 aksesi gembili, dan 140 aksesi talas, sedangkan konservasi in vitro telah dicobakan pada ubi kayu, ubi jalar, dan talas. Hasil karakterisasi morfologi dari plasma nutfah menunjukkan variasi baik pada sifat kualitatif seperti warna dan bentuk, maupun sifat kuantiatif seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, dan sebagainya. Beberapa hasil karakterisasi yang menonjol antara lain varietas padi Getik Rijal (Reg. 5644) berumur sedang (133 hari), jumlah butir isi 259 butir, panjang malai 32 cm, dan tinggi tanaman 95 cm. Jagung Arjuna memiliki panjang tongkol terpanjang (18,2 cm), Reg. 2682 memiliki diameter tongkol terlebar, dan Reg. 3686 mempunyai bobot 300 butir paling berat (98 g). Pada kedelai terdapat lima galur yang ber-potensi hasil tinggi dan berumur genjah, yaitu B.5133 (77 HST, 11,9 g/100 biji), B.4220 (77 HST, 15,7 g/100 biji), GM219 Si (77 HST, 14,3 g/100 biji), B.3076 (77 HST, 13,7 g/100 biji), Lokal Ongko-5-1 (74 HST, 16,2 g/100 biji). Terdapat pula galur yang berpolong banyak (92 polong/tanaman), yaitu Reg. 917, Reg. 3702, No. 2810Si, dan B744. Terdapat keragaman warna pada daun, batang dan umbi plasma nutfah ubi kayu dengan variasi panjang tangkai daun antara 6,0-23,3 cm, lobus daun antara 5-9 lobus, panjang lobus daun antara 6,5-21,0 cm, lebar lobus daun antara 1,2-4,8 cm, tinggi tanaman antara 139-306 cm, penampang batang antara 1,3-2,6 cm, tinggi percabangan antara 96-275 cm, bobot umbi antara 0,6-3,3 kg, jumlah umbi 2-10 umbi, dan indeks panen antara 34-72%. Hasil biji terigu Highrainfall 87 adalah yang terberat (338,4 g) diban-dingkan dengan aksesi lain pada luasan yang sama (3 m x 0,5 m). Varietas Keris (sorgum) masih merupakan satu-satunya koleksi berbatang pendek (89 cm) dan umur masak paling genjah (+82 hari). Sebanyak 576 aksesi kacang tanah memiliki 2 biji/polong sedangkan 16 aksesi memiliki 3-4 biji/polong. Ter-dapat 88 aksesi kacang tanah yang memiliki bobot polong >20 g/tanaman yang memberi harapan untuk hasil tinggi. Diperoleh 21 aksesi kacang hijau yang berpenampilan baik, seperti berumur genjah, tipe tanaman baik, polong masak serempak, dan memiliki bobot biji antara 13,4-18,1 g/tanaman. Bobot biji paling tinggi (18,10 g/tanaman) dicapai oleh aksesi VR 160. Diperoleh pula tiga aksesi, yaitu VR 127 (Chun Nam-2), VR197 (ML-267), dan VR 11 yang berumur sangat genjah. Ketiga aksesi tersebut masing-masing dapat dipanen pada umur 57 hari. Hasil karakterisasi pada tanaman kacang tunggak menunjukkan jumlah cabang antara 3-7 cabang/tanaman, umur panen 73-88 hari, bobot 100 butir antara 6-26 g dan banyaknya biji/polong antara 3-18 biji. Dari 423 aksesi ubi jalar yang dikarakterisasi ulang umbinya ternyata 96 aksesi belum berumbi pada umur 5,5 bulan. Selain itu dilakukan penyapuan duplikasi di lapang secara teknis dan menanam secara berurutan aksesi yang mempunyai sifat-sifat yang sama. Pada ubi-ubian minor diperoleh tiga aksesi ubi kelapa yang mempunyai hasil cukup tinggi (4,75-13,0 kg/tanaman), yaitu No. reg. 36, 601, dan 636 dan lima aksesi ubi gembili memberikan hasil 1,2-2,25 kg/tanaman, yaitu No. reg 552, 562, 566, 570a, dan 665. Tiga aksesi garut, yaitu No. reg. 27, 439, dan 504 memberikan hasil 1,08-1,30 kg/tanaman, dan enam aksesi ganyong, yaitu No. reg. 57, 87, 135 h, 121, 576, dan 627memberikan hasil 2,8-4,47 kg/tanaman. Terdapat keragaman warna pada beberapa sifat morfologi plasma nutfah talas seperti pinggiran daun, pertulangan daun, pelepah daun, tangkai daun atas, tengah dan bawah serta daging tengah umbi. Variasi lebar daun berkisar antara 12-44 cm, panjang daun antara 20-63 cm, panjang tangkai daun berpelepah antara 15-72 cm, dan panjang total tangkai daun antara 30-117 cm. Tinggi tanaman umumnya sedang (50-100 cm) dan tinggi (lebih dari 100 cm). Bobot umbi berkisar antara 125-563 g, panjang umbi antara 8,0-16,8 cm, dan diameter umbi antara 5,7-9,3 cm. Pada saat ini telah terkonservasi secara in vitro 50 nomor ubi jalar dan 10 nomor talas pada medium MS + manitol 40 g/l.
Description
Keywords
Tanaman pangan, plasma nutfah, rejuvenasi, karakterisasi
Citation