Keragaman Sif at Morfologi Vegetatif Tanaman Hasil Fusi Protoplas Solatium khasianum Clarke dengan Solatium mammosum L. di Lapang

No Thumbnail Available
Date
1997-11
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia
Abstract
Pengamatan morfologi di lapangan (Kebun Percobaan IPB di Tajur, Bogor) dilakukan terhadap 37 nomor regeneran hasil fusi protoplas Solarium khasianum Clarke dan S. mammosum L Dua puluh nomor telah diduga dari pola isozim esterasenya sebagai hibrida somatik, sedangkan 17 nomor yang lain mirip dengan S. mammosum (Priyanto, 1996). Secara umum habitus tanaman hibrida somatik adalah mirip dengan S. khasianum dan ukuran daunnya bahkan lebih kecil dari ukuran daun S. khasianum. Kedua kelompok tanaman regeneran hasil fusi protoplas berduri lebih banyak pada berbagai bagian tanamannya dibanding dengan kedua tetuanya. Dari hasil analisis principle component analysis menggunakan data kuantitatif (ukuran daun dan jumlah duri pada fangkai daun, helaian daun, ruas batang, serta kaliks) dan data kualitatif (sifat rambut, rambut kelenjar, dan ujung daun) sifat morfologi, dapat diidentifikasi adanya pemisahan tanaman regeneran menjadi dua kelompok. Penempatan genotipe di dalam kelompok ini ternyata sejalan dengan hasil pemisahan menurut pola isozim esterasenya. Nomornomor hibrida somatik mengelompok bersama dengan S. khasianum dan memisah secara tegas dari kelompok lain yang menggerombol di sekitar S. mammosum. Sifat jumlah duri yang banyak pada permukaan helaian daun dan ukuran daun yang besar memberikan sumbangan yang besar pada pemisahan kelompok mirip S. Mammosum dan kelompok hibrida somatik. Sedangkan di antara hibrida somatik dapat dilihat adanya kelompok dengan jumlah duri pada tangkai daun yang banyak. Dari analisis ini terlihat pula bahwa hibrida somatik tidak menyebar di antara S. mammosum dan S. khasianum, melainkan jelas memisah dari kedua tetuanya.
Description
Keywords
Solanum sp., keragaman, sifat morfologi, fusi protoplas.
Citation