Potensi dan permasalahan pengembangan sapi taro (sapi bali putih) di desa taro kabupaten gianyar Bali

No Thumbnail Available
Date
2015-06
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IAARD Press
Abstract
Sapi Taro merupakan nama lain dari Sapi Bali Putih yang ada di Dusun Taro, Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Untuk mengetahui potensi dan permasalahan pengembangannya, telah dilakukan penelitian pada awal bulan Juni 2014. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan sistem dinamik menggunakan software Powersim Cconstructor 2,5d. Hasil penelitian menunjukkan, Sapi Taro memiliki beberapa keunikan antara lain melahirkan pada hari-hari tertentu (Purnama, Tilem, atau Kajeng Kliwon); dipanggil Ida Bagus untuk jantan dan Ida Ayu untuk betina seperti panggilan untuk masyarakat Bali berkasta Brahmana; dibuatkan upacara keagamaan pada saat kelahiran, enam bulanan, dan saat penguburan. Selain itu, sapi Taro dipelihara secara ngayah (gotong royong), bergiliran oleh masyarakat setempat. Sapi ini juga dilarang untuk dipekerjakan, diperjualbelikan, dikonsumsi daging maupun susunya, dan apabila dilanggar akan mendatangkan bencana bagi pelakunya. Perlakuan khusus ini berpotensi mendukung keberhasilan usaha pelestarian sapi Taro. Meskipun populasi sapi Taro pada saat ini hanya 34 ekor (16 ekor pejantan, 12 ekor induk dan 6 ekor pedet) dengan status populasi kritis, populasinya berpotensi mencapai 306 ekor dengan populasi induk mencapai 104 ekor pada tahun 2025. Potensi peningkatan populasi tersebut tentunya menuntut peningkatan kebutuhan terhadap pakan, tenaga kerja untuk ngayah (gotong royong), kandang, lahan dan lainnya sehingga perlu dirumuskan perencanaan yang baik untuk pengembangannya ke depan.
Description
Keywords
Sapi Taro, Bali, pelestarian.
Citation