Keragaan reproduksi dan produksi kambing gembrong

No Thumbnail Available
Date
2015-06
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IAARD Press
Abstract
Kambing Gembrong merupakan jenis kambing lokal endemik Bali dengan ciri-ciri spesifik yang populasinya kini berada di ambang kepunahan. Penelitian untuk mengetahui keragaan reproduksi dan produksi kambing gembrong telah dilakukan pada tahun 2008–2010 secara ex situ di Desa Sawe, Kabupaten Jembrana. Penelitian dilanjutkan pada tahun 2010–2012 di tempat di Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem (dengan sampel kambing yang sama). Materi penelitian terdiri atas enam ekor kambing Gembrong betina dan enam ekor kambing Gembrong jantan. Kambing dipelihara di dalam kandang panggung dengan sekat-sekat yang diisi satu ekor per sekat. Pakan yang diberikan berupa hijauan campuran rumput lapang, gamal, turi, yang diberi adlibitum dan konsentrat berupa dedak padi 150 g/ekor/ hari. Parameter yang diamati meliputi siklus birahi, lama birahi, lama bunting, litter size, bobot lahir, sex ratio anak, kematian anak, pertumbuhan anak, dan bobot kambing dewasa. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siklus birahi kambing betina berkisar 19–22 hari dengan lama birahi 30–36 jam. Lama bunting 146 hari (142–151 hari), litter size 1,25 ekor dengan bobot lahir 1,33 kg dan sex ratio 56% (jantan) dan 44% (betina). Tingkat kematian anak amat tinggi, yakni 62,50% dengan angka kematian tertinggi pada fase menyusui/prasapih (41,67%) selebihnya pada saat melahirkan (12,50%) dan pascasapih (8,33%). Pertambahan bobot badan anak kambing hingga umur 4 bulan (112 hari) rata-rata pada kambing jantan 48 g/ekor/hari dan pada kambing betina 43 g/ekor/ hari. Bobot dewasa pada kambing jantan rata-rata 31,20 kg/ekor dan betina ratarata 20,67 kg.
Description
Keywords
Kambing Gembrong, reproduksi, produksi.
Citation