POTENSI TERNAK KERBAU SEBAGAI PENGHASIL DAGING NASIONAL

No Thumbnail Available
Date
2014-03-15
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Abstract
Description
Populasi ternak kerbau di Indonesia mencapai 1.378 juta ekor yang menyebar hampir di seluruh provinsi. Perkembangan populasi kerbau dalam lima tahun terakhir berfluktuasi. Pada tahun 2011 populasinya menurun 34,73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun pada tahun 2009, 2010, dan 2012 populasinya meningkat masing-masing 0,11%, 3,45%, dan 5,60%. Tulisan ini menginformasikan potensi kerbau sebagai salah satu sumber daging. Oleh karena itu, pengelolaannya perlu ditingkatkan dari cara tradisional ke cara yang lebih maju dengan menerapkan teknologi pengolahan pakan melalui penyebaran lumbung pakan kaya energi di lahan penggembalaan tradisional dan penyediaan pejantan unggul. Potensi kerbau sebagai ternak penghasil daging ditunjukkan oleh: 1) bobot badan dewasa yang berkisar antara 300-600 kg/ekor, bergantung pada bangsa kerbau, 2) kenaikan bobot badan yang baik, antara 0,20–0,70 kg/hari, bahkan bisa lebih tinggi, bergantung pada kondisi dan cara pemeliharaan, 3) bobot lahir anak 31 kg untuk jantan dan 24 kg untuk betina, dan 4) persentase karkas cukup tinggi, antara 43–51%. Kendala dalam pengembangan kerbau yaitu penurunan mutu genetik (terjadi inbreeding yang tinggi), pola pemeliharaan tradisional, dan masalah reproduksi. Kerbau termasuk ternak yang lambat dewasa kelamin (umur 3 tahun), periode bunting lama (10,5 bulan), jarak beranak panjang (rata-rata 553 hari), dan memerlukan pakan yang cukup kualitas maupun kuantitasnya untuk mencapai performan reproduksi yang baik.
Keywords
Citation