PENYAKIT KARAT PUTIH PADA KRISAN DAN UPAYA PENGENDALIANNYA

No Thumbnail Available
Date
2013-05-02
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Abstract
Description
Penyakit karat putih pada krisan yang disebabkan oleh Puccinia horiana P. Henn. merupakan kendala utamadalam budi daya krisan di Indonesia. Kehilangan hasil krisan oleh patogen tersebut pada varietas rentan dapatmencapai 100%. P. horiana bersifat parasit obligat dan memiliki inang terbatas. Cendawan ini menyebar dari satutanaman ke tanaman lain secara cepat dengan menggunakan basidiospora dan teliospora. Tujuan penulisan makalahini ialah memberikan informasi mengenai keberadaan penyakit karat putih pada krisan dan upaya pengendaliannya.Pengendalian P. horiana dapat dilakukan melalui: 1) penggunaan varietas toleran seperti Puma White, Tiger,Yellow West, dan Rhino, varietas introduksi yang sangat resisten, atau varietas lokal seperti kultivar PuspitaNusantara, Puspa Kania, Dwina Kencana, Dwina Pelangi, Pasopati, Paras Ratu, Wastu Kania, Ratna Wisesa, danTiara Salila, 2) perompesan daun terinfeksi yang mampu menurunkan intensitas penyakit karat sampai 44% padatahap awal, tetapi pada tahap selanjutnya menekan serangan penyakit sekitar 3–21%, 3) penyiraman pada pagihari (pukul 7.00), yang dapat menurunkan intensitas penyakit karat yang lebih baik dibandingkan dengan penyiramanpada siang atau sore hari, 4) penggunaan biopestisida berbahan aktif bakteri antagonis Bacillus subtilis BaAKCs-3,Pseudomonas fluorescens Pf-3 Sm, dan Corynebacterium-2, yang masing-masing efektif mengendalikan P. horiana38,49% dan mempertahankan hasil panen 14,58%, dan 5) penggunaan fungisida sintetis propineb atau mankozebyang dapat menurunkan intensitas penyakit karat 20–49%. Pencelupan setek pucuk krisan dalam fungisidamiklobutanil konsentrasi 100 mg/l sebelum tanam efektif mengeradikasi penyakit karat putih.
Keywords
Citation