Model Spasial Kadar Air Tanah di Kabupaten Indramayu Mendukung Era Revolusi Industri 4.0

No Thumbnail Available
Date
2020-11-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi
Abstract
Informasi nilai kadar air tanah pada kondisi kapasitas lapang (KL), titik layu permanen (TLP), dan air tersedia (AT) diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman agar tumbuh optimal. Informasi kadar air tanah umumnya didapatkan melalui uji laboratorium dengan beberapa sampel tanah, namun dengan memanfaatkan teknologi saat ini informasi kadar air tanah mampu didapatkan tanpa melalui uji laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai KL, TLP, dan AT di Desa Benda dan di Desa Santing di Kabupaten Indramayu menggunakan data satelit dan diolah dengan persamaan Rawl dan Saxton, serta disajikan dalam bentuk spasial. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai KL, TLP, dan AT hasil uji laboratorium. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai KL, TLP, dan AT di Kabupaten Indramayu mampu diestimasi menggunakan hasil model dengan nilai yang tidak jauh berbeda dengan hasil uji laboratorium. Di Desa Benda, nilai KL dan TLP hasil uji laboratorium lebih tinggi dari hasil model dengan selisih berturut- turut 34 mm dan 36 mm, sedangkan AT lebih rendah dengan selisih 2 mm. Di Desa Santing, nilai KL dan AT hasil uji laboratorium lebih rendah dari hasil model dengan selisih berturut- turut 2 mm dan 14 mm, sedangkan TLP menunjukkan hasil yang lebih tinggi dengan selisih 12 mm.
Description
Keywords
Kadar air tanah, Uji Laboratorium, Satelit, Saxton, Rawl
Citation