Pengelolaan tanah dan air untuk usahatani jagung pada kondisi keairan yang berbeda di lahan rawa pasang surut

No Thumbnail Available
Date
2014
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BBP2TP
Abstract
Produktivitas jagung di lahan rawa pasang surut masih rendah rata -rata sekitar 2 ton/ha. Salah satu peluang meningkatkan produksi dan produktivitas jagung antara lain melalui pemanfaatan lahan rawa pasang surut. Lahan rawa pasang surut memiliki beberapa kondisi keairan, informasi kondisi keairan sangat menentukan kelayakan teknis maupun ekonomis di dalam usahatani jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan teknis dan ekonomis usahatani jagung pada kondisi keairan yang berbec:la di lahan rawa pasang surut yang menguntungkan dan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dan analisis finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan usahatani jagung berturut - turut dari yang paling layak hingga kurang atau tidak layak adalah kondisi keairan D, kemudian C, disusul B, dan yang terakhir A. Teknologi pembuatan guludan dan pengairan sistem satu arah, pemberian bahan pembenah tanah berupa kapur dolornit dan kompos dan pupuk kandang dan limbah tanaman jagung dengan takaran masing-masing 2 t/ha sert.a dipupuk Urea 350 kg/ha, SP-36 250 kg/ha dan KCI 150 kg/ha merupakan paket teknologi yang paling efisien dan paling layak diterapkan untuk usahatani jagung di lahan rawa pasang surut pada kondisi keairan A dan B, sedangkan pengairan sistem konservasi, diberi kapur dan kompos dari pupuk kandang dan jerami jagung dengan takaran masing-masing 2 t/ha, dan dipupuk Urea 350 kg/ha, SP 36 250 kg/ha dan KCI 150 kg/ha untuk kondisi keairan C dan D.
Description
Saat ini pasokan jagung di pasar dunia semakin menipis, menurut data dari FC Stone, sebuah lembaga perdagangan komoditas di Amerika Serikat memperkirakan pada periode tahun 2009/2010 persediaan biji - bijian (coarse grain) dunia mengalami penyusutan sebesar 179,1 juta ton. Penurunan ini disebabkan produksi jagung di beberapa negara produsen utama menurun, seperti China, Brasil, dan Argentina, dan diperkirakan untuk tahun berikutnya akan terus menurun. Penurunan stok ini disebabkan banyaknya permintaan dari beberapa negara dan produksi jagung dunia yang cenderung stabil serta industri peternakan yang berkembang pesat (Anonim, 2010).
Keywords
usahatani, jagung, kelayakan, teknis, ekonomis, pasang surut, keairan.
Citation