Adaptasi beberapa varietas padi lahan pasang surut di Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat

Abstract
Penelitian dilakukan di Desa Sungai Nipah, Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat, pada bulan Juni-September 2013. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan varietas padi lahan pasang surut yaitu: Varietas Dendang, Inpara 3 dan Siak Raya dengan ulangan sebanyak enam kali. Tujuan -dari pengkajian ini adalah: untuk mengetahui pertumbuhan -dan produksi varietas padi lahan pasang surut di Kab. Pontianak Kalimantan Barat. Varietas padi Siak Raya memiliki tinggi tanaman tertinggi dan panjang malai lebih panjang dari varietas lainnya yaitu 110 cm dan 28 cm. Sementara Varietas Dendang memiliki jumlah anakan paling banyak (22,4) dan jumlah gabah hampa per malai paling sedikit yaitu 36,2.Varietas Siak Raya memiliki jumlah gabah bernas paling tinggi (120,6) dan bobot 1000 biji terbesar(24,8 gr), dan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kedua varietas lainnya. Selain itu Siak Raya juga memiliki bobot 1000 biji paling besar (24,8). Dari total produksi yang ada Varietas Inpara 3 memiliki produksi yang lebih tinggi (6,79 ton/ha)
Description
Lahan pasang surut merupakan salah satu lahan marginal yang dijumpai sangat luas di Kalimantan Barat. Luas lahan pasang surut dan lebak sekitar 2.803.744 ha (18,32%) dari luas propinsi Kalimantan Barat, dan lahan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Keadaan lahan pasang surut pada umumnya mempunyai keragaman biofisik yang sangat tinggi, dan oleh karena itu penggunaannya harus benar-benar berlandaskan pada kesesuaian lahan atau tipologinya. Kendala yang sering dihadapi di lahan pasang surut antara lain pH rendah, salinitas tinggi, kahat unsur hara makro (N, P, K, Ca dan Mg ) maupun mikro (Cu), drainase jelek, serangan hama dan penyakit yang lebih tinggi. Saat ini petani masih menggunakan padi local yang umurnya lebih panjang, dan hasil yang diperoleh relatif rendah.
Keywords
Lahan Pasang Surut; Varietas padi; Kabupaten Pontianak
Citation