Respons Tanaman Karet Belum Menghasilkan terhadap Pemupukan Organik dan Anorganik di Tanah Latosol Sukabumi

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Kebutuhan pupuk tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah jenis tanah, jenis klon, umur tanaman, dan teknis budi daya. Informasi kebutuhan pupuk tanaman karet TBM pada berbagai jenis tanah masih terbatas. Tujuan penelitian  adalah mengetahui respons tanaman karet TBM terhadap pemupukan  organik dan anorganik di tanah latosol Sukabumi, Jawa Barat.  Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pakuwon, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi,  mulai bulan Juni 2014 sampai Juni 2016. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama adalah takaran pupuk organik (0, 2, dan 4 kg/pohon), sedangkan anak petak adalah takaran pupuk anorganik (50%, 75%, 100%, dan 125% dari takaran rekomendasi umum). Pengamatan dilakukan terhadap lilit batang, panjang cabang ujung, jumlah dan kerapatan daun pada cabang ujung, panjang tangkai daun, panjang dan lebar anak daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat  interaksi yang nyata antara perlakuan takaran pupuk organik dengan pupuk anorganik terhadap semua parameter pertumbuhan tanaman karet TBM pada tanah latosol Sukabumi. Pemupukan organik berpengaruh nyata terhadap karakter lilit batang, serta panjang dan lebar anak daun. Semakin banyak pupuk organik diberikan maka lilit batang semakin meningkat, tetapi ukuran panjang dan lebar anak daun semakin menurun.
The needs of fertilizer for immature rubber plant (IRP) is influenced by many factors, including the  type of soil, clones, plant age and cultivation technique. Information on fertilizers needs of IRP on various types of soils is still limited. Therefore, this study was conducted to evaluate the response of the IRP toward organic and inorganic fertilizers in latosol soil in Sukabumi, West Java. The research was conducted at Pakuwon Experimental Station, Indonesian Industrial and Beverage Crop Research Institute (IIBCRI) Sukabumi from June 2014 until June 2016.  The research used split plot design  with three replications. The main plot was organic fertilizer doses (0, 2, and 4 kg/plant), whereas the subplot was anorganic fertilizers doses (50%, 75%, 100%, and 125% from recommended dose). Variable observed were stem girth and length, leaf number, and leaf density of the apical branch, length of petiole, length and width of leaflet. The results showed that there was no significant interaction between dose treatment of organic fertilizer and inorganic  fertilizer on all parameters of IRP grown on latosol soil in Sukabumi. Organic fertilizer significantly affect the character of stem girth, length and width of the leaflet. The more organic fertilizer given, the bigger stem girth of IRP, but the smaller length and width of the leaflet.
Keywords
Degradasi lahan; pupuk anorganik; pupuk organik; karet; tanah latosol, , Inorganic fertilizer; land degradation; latosol soil; organic fertilizer; rubber,
Citation