The Effectiveness of Arbuscular Mycorrhizae Fungi and Biochar Applications on The Growth of Cacao Seedlings

Abstract
Description
Seedling is an important process in preparing cocoa plant material. The growing medium must have sufficient nutrition and physical properties to enable cocoa seeds to grow well. Arbuscular mycorrhizae fungi (AMF) and biological charcoal (biochar) added into growing media were expected to increase the growth of cocoa seeds. The study aimed to determine the effect of AMF and biological charcoal on the growth of cocoa seeds. The randomized complete block design (RBD) in factorial 2 factors with three replications was used in this study. The first factor was AMF application consisted of two levels, namely: M0 = without AMF and M1 = application of 10 g/seedling AMF (100 spores/seedling). The second factor was the biochar application consisted of 5 factors namely: B0 = no biochar, B1 = 2% rice husk biochar, B2 = 4% rice husk biochar, B3 = 2% albizia wood biochar, and B4 = 4% albizia wood biochar. The variables observed were the height of seedling, number of leaves and stem diameter at 3, 4, 5 and 6 month after planting (MAP), leaf chlorophyll content, weight of dry cocoa seedling, and nutrient content in seedling media. The result showed that the application of AMF significantly affected the height of seedling at 3, 4, 5 and 6 MAP. While the application of biochar significantly affected the height and number of leaves of cacao seedlings.
Pembenihan merupakan proses penting dalam penyiapan bahan tanaman kakao. Media pembenihan yang baik harus memiliki nutrisi dan sifat fisik yang baik untuk mendukung pertumbuhan benih. Fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan arang hayati dapat menjadi input tambahan dalam media pembenihan kakao yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan benih. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian FMA dan arang hayati terhadap pertumbuhan benih kakao. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dalam susunan perlakuan faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi FMA terdiri dari 2 taraf, yaitu: M0 = tanpa FMA dan M1 =  dengan aplikasi FMA 10 g/benih (100 spora/benih).  Faktor kedua adalah aplikasi arang hayati terdiri dari 5 taraf, yaitu: B0 = tanpa aplikasi arang hayati, B1 = arang sekam padi 2%, B2 = arang sekam padi 4%, B3 = arang kayu sengon 2%, dan B4 = arang kayu sengon 4%. Peubah yang diamati adalah tinggi benih, jumlah daun, dan diameter batang pada 2, 3, 4, 5 and 6 bulan setelah tanam (BST), kandungan klorofil daun, bobot kering benih, dan kadar hara pada media pembenihan. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi FMA berpengaruh nyata terhadap tinggi benih pada 3, 4, 5 dan 6 BST. Sedangkan aplikasi arang hayati berpengaruh nyata terhadap tinggi benih dan jumlah daun benih kakao pada 5 dan 6 BST.
Keywords
Albizia wood biochar; heigh of seedling; number of leaves, rice husk biochar; seedling media, , Arang sekam padi; arang kayu sengon; jumlah daun; media pembenihan; tinggi benih,
Citation