PEMANFAATAN PUPUK HAYATI MIKORIZA UNTUK MENINGKATKAN TOLERANSI KEKERINGAN PADA TANAMAN NILAM

Abstract
Description
ABSTRAKTanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanamanatsiri utama di Indonesia. Saat ini sekitar 90% minyak nilam duniadihasilkan oleh Indonesia. Produktivitas dan mutu nilam sangatdipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Salah satu faktorlingkungan abiotik yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan danproduksi nilam adalah cekaman kekeringan. Sampai saat ini informasimengenai toleransi nilam terhadap kekeringan masih sangat terbatas.Untuk itu, sebuah penelitian pemanfaatan pupuk hayati mikoriza untukmeningkatkan toleransi kekeringan pada tanaman nilam dilakukan padakondisi rumah kaca di Balai Penelitian Bioteknologi dan SumberdayaGenetika Pertanian pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2003.Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusunsecara faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama 2 taraf aplikasi mikorisamasing-masing dengan dan tanpa mikoriza. Faktor kedua adalah 4 tarafcekaman kekeringan dengan tingkat pemberian air (KL) yang berbedamasing-masing (1) tanpa cekaman kekeringan (100% KL), (2) cekamankekeringan rendah (75% KL), (3) cekaman kekeringan sedang (50% KL),dan (4) cekaman kekeringan tinggi (25% KL). Aplikasi mikoriza dilakukan1 bulan setelah tanam (BST), sedangkan perlakuan cekaman kekeringandiberikan 2 BST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilam yang diberimikoriza mempunyai pertumbuhan yang lebih baik. Kekeringan menekanpartumbuhan dan hasil tanaman nilam secara linier. Sebaliknya, cekamankekeringan mampu meningkatkan kadar minyak dan patchouli alkoholdaun nilam. Interaksi antara kedua faktor yang diuji terjadi pada parameterpanjang akar total dan kadar prolina daun nilam. Keberadaan mikoriza didalam akar mampu meningkatkan toleransi terhadap cekaman kekeringan.Kandungan patchouli alkohol daun tertinggi dijumpai pada kombinasiperlakuan aplikasi mikoriza dengan cekaman kekeringan tinggi (25% KL).Kata kunci : Nilam, Pogostemon cablin Benth, mikoriza, cekamankekeringan, pertumbuhan, produktivitas, Jawa BaratABSTRACTUse of mycorhiza bio-fertilizer in increasing droughttolerance of patchouli plant (Pogostemon cablin Benth)Patchouli (Pogostemon cablin Benth) is a primary essential oil inIndonesia. More than 90 percent patchouli oil of the world is produced byIndonesia. Productivity and quality of patchouli oil are strongly affected bygenetic and environmental factors. One of abiotic environment which hasstrongly effected growth and productivity of patchouli is drought stress.The information on the tolerance of patchouli to drought stress is limited.For that purpose, an experiment of the effect of mycorhiza application anddrought stress treatments was conducted at a glass house condition inIndonesian Agricultural Biotechnology and Genetic Resources ResearchInstitute, from January to June 2003. A factorial experiment was arrangedin a completely randomized design (CRD) with three replication. The firstfactor was 2 mycorhiza treatments namely with and without mycorhizainoculation. The second factor were 4 drought stress treatments usingdifferent water application level (FC), i.e. (1) without drought stress (100%FC), (2) lowly drought stress (75% FC), (3) moderately drought stress(50% FC), and (4) highly drought stress (25% FC). Mycorhiza inoculationwas applied 1 month after planting (MAP). While drought stress treatmentswere applied at 2 MAP. The results of observation showed that theinoculation of mycorhiza improved growth performance. Drought stressreduced growth and production components linearly. On the contrary, thedrought stress was able to increase oil and patchouli alcohol contents in theleaf. The interaction between the two factors treatment was found on totalroot length and leaf proline content. The existing of mycorhiza inpatchouli root was able to increase drought stress tolerance. The highestpatchouli alcohol content of leaf was found at mycorhiza application andhighly drought stress (25% FC) combination treatment.Key words: Patchouli, Pogostemon cablin Benth, mycorhiza, droughtstress, growth, productivity, West Java
Keywords
Citation