Distribusi Penyakit Layu Fusarium dan Layu Bakteri Ralstonia pada Lokasi Sumber Bibit dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Pisang di Sumatera Barat

No Thumbnail Available
Date
2005-09-09
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Sumatera Barat merupakan provinsi paling parah yang diserang oleh dua patogen layu pisang, Fusarium oxysporum cubense dan Ralstonia solanacearum. Diperkirakan lebih dari 60% areal pertanaman pisang tradisional di Sumatera Barat sudah rusak oleh kedua patogen ini. Penelitian ini bertujuan mendapatkan lokasi tanaman pisang yang bebas dari serangan kedua patogen tersebut, digunakan sebagai sumber bibit pisang. Di samping itu, penelitian juga bertujuan menentukan lokasi Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) sebagai lokasi pendidikan lapang bagi petani. Seleksi lokasi sumber bibit dilakukan secara survei selama bulan Juli 2002, sedangkan untuk lokasi SLPHT didasarkan pada pertimbangan endemis serangan kedua patogen ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seleksi lahan, ditemukan hanya dua lokasi yang dapat direkomendasikan sebagai lahan sumber bibit pisang, yaitu Desa Surian Randah dan Baruah Gunung di Kabupaten Limapuluh Kota. Di kedua lokasi tersebut, serangan patogen penyakit layu kurang dari 10%. Sedangkan lokasi SLPHT dipersiapkan masing-masing di Baso, Kabupaten Agam dan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar.Distribution of fusarium and ralstonia wilt diseases at the source of planting material sites of banana and field integrated pest management course in West Sumatera. West Sumatera is the most severe province attacked by two wilt pathogens, Fusarium oxysporum cubense and Ralstonia solanacearum. It was assumed that more than 60% of traditional banana cultivation has been destroyed by both of the phatogens. This study was aimed to select the plantation free from both wilt diseases, to be used for source of planting material for banana. The study was also purposed to locate the Field Integrated Pest Management Course (FIPMC), as a field course for growers. Selection on the location for source of planting material site for banana was conducted through survey during the month of July 2002, while for FIPMC was based on the endemic of both of the pathogens. This study found that only two villages could be recommended for the source of planting material site for banana, those were Surian Randah and Baruah Gunung in Distric of Limapuluh Kota. At both of the villages, the attack of wilt diseases was less than 10%. While the area for FIPMC were decided in Baso Kabupaten Agam and Salimpaung Kabupaten Tanah Datar.
Keywords
Citation