Perbaikan Teknologi Produksi Benih Bawang Merah Melalui Pengaturan Pemupukan, Densitas, dan Varietas

Abstract
Description
Produksi umbi benih bawang merah dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya ketersediaan hara, pengaturan populasi tanaman, dan pemilihan varietas. Pengelolaan hara tanaman, pengaturan densitas, dan pemilihan varietas yang tepat dapat meningkatkan produksi umbi benih bawang merah. Penelitian bertujuan mendapatkan teknologi perbanyakan umbi benih bawang merah dengan mengurangi ukuran umbi dan meningkatkan produksi umbi tanpa mengurangi kualitas umbi sebagai benih. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (1250 m dpl.) pada Bulan Mei sampai dengan Desember 2009, menggunakan rancangan split-split plot dengan petak utama dosis pemupukan dengan tiga taraf yaitu (1) 200 kg/ha Urea, 200 kg/ha SP36, 200 kg/ha KCl, dan 500 kg/ha ZA (kontrol), (2) 100 kg/ha Urea, 300 kg/ha SP36, 200 kg/ha KCl, dan 250 kg/ha ZA, dan (3) 100 kg/ha Urea, 200 kg/ha SP36, 200 kg/ha KCl, dan 250 kg/ha ZA. Anak petak ialah densitas tanaman, terdiri atas 30 tanaman/m2, 60 tanaman/m2, dan 100 tanaman/m2. Anak-anak petak ialah varietas terdiri atas Bima, Maja, dan Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan densitas 100 tanaman/m2 menghasilkan jumlah umbi per plot tertinggi (1.193,68) dan diameter umbi terkecil (14,17 mm). Varietas Bima menghasilkan jumlah umbi per tanaman tertinggi (12,01) dan jumlah umbi per plot tertinggi (1.035,96) dengan diameter terkecil 11,10 mm. Penggunaan varietas Maja pada densitas 100 tanaman/m2 menghasilkan bobot kering tertinggi (3.047,78 g). Untuk menghasilkan jumlah umbi banyak dengan ukuran kecil direkomendasikan agar menanam varietas Bima dengan densitas 100 tanaman/m2 dan untuk menghasilkan bobot kering umbi tinggi direkomendasikan agar menanam varietas Maja dengan densitas 100 tanaman/m2.
Keywords
Citation