Kapan Efisiensi Ekonomi Sistem Olah Tanah dan Pemupukan pada Kedelai setelah Padi Gogo di Lahan Kering (Rekonsoliasi Data Percobaan Ice Rekomendasi Pengeloloan Tanah)

Loading...
Thumbnail Image
Date
2005
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis ketiga setelah padi dan jagung yang sebagian besar diusahakan pada agroeosistem lahan kering. Sistem olah tanah dan pemupukan tergolong komponen tanah, dan merupakan faktor dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan produktivitas kedelai di lahan kering. Penelitian ni bertujuan untuk mendapatkan efisiensi ekonomi system olah tanah dan pemupukan pada kedelai yang ditanam setelah padi gogo di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Makariki, Maluu Tengah tahun 2000, menggunakan rancangan petak terbagi dengan 12 kombinas perlakuan dan tiga ulangan. Setiap perlakuan ditempatkan pada petak berukuran 6 m x 4 m. petak utama adalah system olah tanah, yaitu; tanpa olah tanah/TOT (TI), olah tanah minimum/OTM (T2), dan olah tanah intensif/OTI 9T3), sedangkan anak petak adaah jenis pupuk yaitu; tanpa pupuk (F0), pupuk mikroba rhizoplus (F1), pupuk kandang kotoran sapi (F2), dan pupuk tunggal anorganik NPK (F3). Pengumpulan data meliputi aspek agronomis (hasil panen) dan aspek eonomi (biaya sarana produksi, curahan tenaga kerja dan harga kedelai saat panen). Data yang terkumpul di analisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) penanaman kedelai setelah padi gogo di lahan kering perlu diikuti penolahan tanah intensif dan pemupukan, (2) pengolahan tanah intensif baik diikuti pemupukan anorganik NPK dan atau pemupukan mikroba rizhoplus merupakan system pengelolaan tanah yang efektif secara agronomis dan efisien secara ekonomis pada usahatani kedelai setelah padi gogo di lahan kering, (3) apabila sarana produksi/pupuk tidak tersedia di lokasi pengembangan, pengolahan tanah intensif pada kedelai setelah padi gogo perlu dilakukan tanpa diiikuti tindkan pemupukan, (4) tingkat efisiensi ekonomis ini tidak bersifat mutlak dan permanen, artinya dapat berubah sesuai dengan perubahan harga output (harga kedelai) dan harga input (harga saprodi/pupuk). Oleh karena itu dalam upaya peningkatan pendapatan petani kedelai, selain diperlukan bimbingan teknis agronomis juga diperlukan informasi harga input dan output yang akurat sebagai bahan pertimbangan
Description
Keywords
Kedelai, Pupuk, Glycine max, Padi gogo
Citation