Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pertanian Kesiapan Sumber Daya Pertanian dan Inovasi Spesifik Lokasi Memasuki Era Industri 4.0

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 92
  • Item
    Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pertanian : Kesiapan Sumber Daya Pertanian dan Inovasi Spesifik Lokasi Memasuki Era Industri 4.0, Kabupaten Semarang, 09 Oktober 2019
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian; Universitas Sebelas Maret Surakarta; Universitas Dian Nuswantoro Semarang; Perhimpunan Agronomi Indonesia Komda Jawa Tengah; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
  • Item
    Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoi (Brassica rapa.S.)
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Firmansyah, Imam; Kurnia; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
    Pupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang penting dalam meningkatkan produksi tanaman. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemupukan hayatiterhadap produktivitas tanaman pakcoi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sayuran, Lembang (1250 m di atas permukaan laut) dengan jenis tanah Andisol, dari bulan Maret sampai Mei 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 4 ulangan dan 7 perlakuan kombinasi pemberian pupuk organik/pupuk hayati mikoriza dan pupuk NPK seperti A. (0 ton pukan/ha) + (NPK 100 kg/ha 16-16-16) + (0 Hayati Powder), B. (15 ton pukan/ha) + (NPK 100 kg/ha 16-16-16) + (7,5 kg/ha Hayati Powder), C. (15 ton pukan/ha) + (NPK 100 kg/ha 16-16-16 ) + (0,75 kg/ha Hayati Powder ). D. ( 15 ton pukan/ha ) + ( NPK 100 kg/ha 16-16-16 ) + (0,50 kg/ha Hayati Powder), E. (15 ton Pukan/ha) + (100 kg NPK 16-16-16) + (7,5 kg Hayati Powder), F. (15 ton Pukan/ha) + (0,75 kg NPK 16-16-16) + (7,5 kg Hayati Powder), G (15 ton Pukan/Ha ) + (0,5 kg NPK 16-16-16) + (7,5 kg Hayati Powder). Hasil Penggunaan pupuk hayati mikoriza tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil pakcoi, tetapi dapat mengurangi kebutuhan pupuk NPK sampai sebesar 50% dari dosis pupuk NPK standar.
  • Item
    Analisis Usahatani Jagung pada Perlakuan Pemupukan, Varietas dan Jarak Tanam di Agroekosistem Lahan Kering (Studi Kasus di Desa Kalisari, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang)
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Rifai, Ahmad; Nurlaily, Ridha; Setiapermas, Meinarti Norma; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
    Lahan kering merupakan salah satu lahan marjinal yang berpotensi untuk pengembangan usaha pertanian. Jagung yang merupakan bahan pangan utama kedua setelah beras, adalah termasuk jenis tanaman pangan yang dapat dikembangkan di lahan marjinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani jagung pada berbagai perlakuan di lahan kering. Rancangan perlakuan yang diterapkan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang komponen utamanya meliputi : perlakuan pupuk, varietas dan jarak tanam. Kombinasi masing-masing perlakuan tersebut dianalisis secara finansial untuk mengetahui tingkat kelayakan usahataninya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan P2V3J1 memberikan hasil pipilan tertinggi 11,88 t/ha dibanding kombinasi perlakuan lainnya. Kombinasi P2V3 J1 layak untuk dikembangkan dengan R/C ratio 2,70.
  • Item
    Kinerja Hasil Perbenihan Kopi Robusta di Provinsi Bengkulu
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Rosmanah, Siti; Artanti, Hertina; Yuliasari, Shannora; Kosmana, Engkos; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
    Penggunaan benih yang bermutu dan unggul pada budidaya kopi robusta merupakan faktor penentu keberhasilan pengembangan kopi. Stek berakar merupakan salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif kopi robusta yang direkomendasikan karena hasilnya sesuai induknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja hasil perbenihan kopi robusta yang dilakukan di Provinsi Bengkulu. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Desa Ujan Mas Bawah, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang pada Mei-Desember 2019. Benih yang digunakan merupakan hasil perbanyakan melalui stek berakar sebanyak 18.000 batang yang terdiri dari klon BP 358, BP 409, BP 534, BP 936, BP 939 dan SA 237. Klon yang digunakan diperoleh dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember. Pemeliharaan benih dilakukan selama 5 bulan dengan menggunakan polybag yang berukuran 15 x 20 cm. Pemeliharaan benih selama di pembibitan terdiri dari penyiraman, pemupukan, pengendalian gulma dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berdasarkan gejala serangan. Parameter yang diukur adalah jumlah benih yang tersertifikasi, jumlah petani penerima benih dan tujuan penanaman. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil, jumlah benih yang lolos sertifikasi sebanyak 16.822 batang, sedangkan sisanya sebanyak 1.178 batang (6,54%) tidak lolos sertifikasi yang disebabkan pertumbuhanya tidak tidak normal, terserang OPT dan mati. Benih didistribusikan kepada 27 orang petani di Provinsi Bengkulu. Sebanyak 24 orang petani (88,89%) menggunakan benih tersebut untuk menyulam tanaman yang mati pada kebun kopi yang telah berumur diatas 10-15 tahun sedangkan sebanyak 3 orang (11,11%) digunakan sebagai bahan tanam pada lahan bukaan baru.
  • Item
    Analisa Usaha Tani Padi Gogo dengan Teknologi Larikan Gogo pada Beberapa Dosis Pemupukan di Kabupaten Bengkulu Tengah
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Yartiwi; Calista, Irma; Yahumri; Musaddad, Darkam; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
    Kebutuhan bahan pangan yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk, sulit dipenuhi hanya dengan mengandalkan produksi tanaman pangan di lahan sawah. Hal ini karena semakin terbatasnya sumber daya lahan yang sesuai untuk pertanaman padi. Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1.991.933 ha dan memiliki luas lahan kering dataran rendah 796.800 ha yang memiliki potensi untuk pertanian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan usaha pertanian padi gogo dilahan kering masam Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu yang menguntungkan pada tiga taraf dosis pemupukan dilihat dari produksi dan analisis ekonomi. Metode penelitian dengan survei dan wawancara langsung dengan responden petani padi lahan kering dengan bantuan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, analisis biaya serta analisis pendapatan, kelayakan R/C rasio. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan petani padi di lahan kering di Kabupaten Bengkulu Tengah pada dosis pemupukan P2 (Urea 200 kg/ha, TSP 150 kg/ha, Za 50 kg/ha dan KCL 100 kg/ha) sebesar Rp. 8.991.350 per hektar dengan rata-rata pendapatan selama satu kali musim tanam sebesar Rp. 12.992.650 per per hektar. Nilai R/C rasio usahatani padi lahan kering di Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 1.2, maka usahatani padi lahan kering layak untuk dikembangkan (R/C >1).